JAKARTA. Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat realisasi penerimaan bea dan cukai dari periode Januari hingga 10 Mei 2017 mencapat sebesar Rp 34,96 triliun. Jumlah itu sama dengan 18,28% dari target dalam Anggaran Pendapaan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2017 yang sebesar Rp 191,23 triliun.
Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi merinci, dari total penerimaan tersebut, realisasi penerimaan bea masuk sebesar Rp 11,4 triliun. Kemudian setoran dari cukai Rp 22,1 triliun, dan bea keluar sebesar 1,3 triliun. Khusus penerimaan cukai, porsi terbesar berasal dari setoran cukai hasil tembakau yang mencapai Rp 20,5 triliun. Sedangkan cukai dari pemasukan Minuman Mengandung Ethil Alkohol (MMEA) hanya Rp 1,6 triliun.
“Cukai sudah mulai menunjukkan kinerja peningkatan. Kemarin pada Januari – Februari ada penurunan sesuai siklus baru, sekarang sudah mulai naik lagi,” jelas Heru, akhir pekan lalu.
Menurut Heru, meski kontribusi penerimaan dari bea keluar ekspor paling sedikit, tapi kinerjanya dinilai memuaskan. Soalnya, realisasi bea keluar tersebut sudah melebihi target tahun ini hanya Rp 340,10 miliar. Lonjakan ini karena peningkatan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) serta mineral dan batubara. “Untuk penerimaan bea keluar waktu itu memang masih belum kami perhitungan adanya kenaikan CPO dan minerba. Semoga kenaikan ini berlanjut sampai akhir tahun,” katanya.
Sumber: Kontan, Selasa, 16 Mei 2017
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi

Tinggalkan komentar