JAKARTA. Industri properti di berbagai daerah di Indonesia tengah dalam kondisi lesu. Salah satu daerah yang merasakan dampaknya adalah kota di Sulawesi Tenggara yakni Makassar.
Menurut Consultan Properti PT Baruga Asrinusa Development Beni Syahbana, lesunya properti di Makassar berdampak pada menurunnya penyerapan rumah dengan harga Rp500 juta ke atas. Sehingga penjualan properti rumah di sana khususnya kalangan menengah ke atas mengalami anjlok.
“Properti memang sedang lesu di Makassar, ini dampaknya rumah yang Rp500 juta ke atas ini sulit terjual di sana,” ujarnya saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Selain itu, sulitnya penjualan rumah seharga Rp500 jutaan ke atas dikarenakan pasar properti yang ada di Makassar adalah masyarakat pegawai. Sehingga mereka sering kali memikirkan dan mempertimbangkan jumlah cicilan yang dinilai terlalu besar untuk rumah seharga Rp500 juta ke atas.
“Di sana memang banyaknya masyarakat pegawai jadi serapannya masih sangat rendah,” jelasnya.
Menurut Beni, lesunya penjualan rumah di Makassar untuk kelas menengah ke atas terjadi sejak awal tahun 2017. Diperkirakan, penjualan baru akan kembali naik pada tahun depan.
“Ini terjadi sebenarnya sudah sejak lama cuma baru terasa banget itu awal tahun,” kata Beni.
Sumber : okezone.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi

Tinggalkan komentar