JAKARTA. Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menilai, daya beli masyarakat Indonesia masih “bertenaga.” Hal itu dilihat dari peningkatan penjualan otomotif di paruh pertama tahun ini.
“Dana pihak ketiga di perbankan juga masih besar. Ekonomi nasional terjaga di lima persen, itu menunjukkan perekonomian Indonesia masih kuat. Ini membawa optimisme bagi kita semua,” ujar Menperin dalam sambutannya di acara pembukaan pameran otomotif akbar Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (10/8).
Menperin secara resmi membuka GIIAS 2017, menggantikan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang batal hadir. Pameran yang diikuti 32 merek itu akan digelar hingga 20 Agustus 2017.
Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi melaporkan, sepanjang semester pertama 2017, penjualan otomotif nasional sebesar 533.570 unit. Jumlah itu naik 0,3% dari periode yang sama tahun lalu. Tahun ini, total penjualan otomotif diproyeksikan 1,1 juta unit.
Yohannes menjelaskan, ekspor kendaraan naik signifikan yakni sebesar 20,5% dengan pencapaian ekspor 113.269 unit. Tahun ini, target ekspor kendaraan utuh sebanyak 270.000 unit.
Industri otomotif nasional juga meningkatkan performanya dengan menambah kapasitas produksi menjadi 2,2 juta unit per tahun.
Menperin melanjutkan, Indonesia sudah menjadi net eksportir otomotif dengan surplus mencapai US$ 600 juta di tahun 2016 . Tahun 2015 lampau, Indonesia mencetak surplus US$ 466 juta.
Menurut dia, industri otomotif terus bertumbuh. Tahun ini saja, investasi di sektor otomotif sudah mencapai Rp 16,5 triliun.
“Investor yakin dari apa yang sudah dikerjakan pemerintah,” kata Airlangga.
Ia menambahkan, di sektor otomotif ada penambahan 5.000 tenaga kerja hingga total tenaga kerja sebanyak 1 juta orang. Jika digabung dengan industri pendukungnya, mencapai 5 juta tenaga kerja. Dikatakan, industri otomotif memiliki nilai tambah yang juga menyerap tenaga kerja.
Airlangga menjelaskan, Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di ASEAN dengan pangsa pasar sekitar 1/3 atau senilai US$ 1 triliun dari total US$ 2,3 triliun. “Potensi Indonesia jelas sangat besar,” kata dia.
Ia menambahkan, saat inI ada 36 perusahaan yang bergerak di sektor otomotif di Indonesia. Nilai tambah terhadap konten lokal diharapkan bisa meningkat. Selain itu, tambah Menperin, ada sekitar 1.500 perusahaan komponen lapis di lapit pertama hingga ketiga yang menunjukkan masih terbukanya peluabg ekspor.
“Kami tengah menggarap kebijakan untuk meningkatkan ekspor dengan menyeragamkan insentif mobil sedan di luar negeri,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Menperin berharap pencapaian GIIAS 2017 bisa melampaui tahun lalu. Tahun lalu, lebih dari 20.000 unit mobil terjual dengan nilai Rp 6 triliun. “Atau setidaknya bisa menyamai tahun lalu. Apalagi jumlah merek yang ikut lebih banyak,” kata dia.
Ia berharap, GIIAS 2017 bisa memberi penjelasan ke publik soal pengembangan teknologi dan komponen serta konten lokal yang berhasil dibuat industri otomotif nasional. “Peningkatan lokal konten jelas meningkatkan daya saing industri otomotif nasional,” tambahnya.
Sementara itu, Yohannes menjelaskan, industri otomotif memiliki peran besar bagi pengembangan industri nasional. Peningkatan penjualan otomotif di Tanah Air diyakini akan mendongkrak perekonomian Indonesia.
Yohanes mengatakan, pameran GIIAS 2017 diharapkan menjadi ajang yang dapat mewakili gerak langkah Gaikindo dalam membangun dan mengembangkan industri otomotif Indonesia menuju masa depan lebih baik, sesuai tema yang diusung yakni “Rise of the Future Mobility.”
Menurut Yohanes, hingga saat ini GIIAS tetap menjadi wadah publik mencari informasi terkini tentang perkembangan industri otomotif Indonesia. “Sebagai world class auto show series, fokus dan komitmen Gaikindo adalah menampilkan produk otomotif terbaik untuk masyarakat. Kami ingin menjadikan GIIAS sebagai panggung di mana produk kendaraan terbaru dengan teknologi terkini dapat diperkenalkan ke masyarakat luas,” tutur dia.
Ditambahkan, selain memberi kesempatan untuk menyaksikan perkembangan yang terjadi di industri otomotif dunia, ajang itu turut menguatkan posisi Indonesia sebagai negaradengan potensi industri otomotif yang kuat.
Ketua Penyelenggara GIIAS 2017 Rizwan Alamsjah mengatakan, dari 32 merek mobil yang tampil, 24 di antaranya merek kendaraan penumpang yakni Audi, BMW, Chevrolet, Daihatsu, Datsun, Dodge, Honda, Hyundai, Isuzu, Jeep, KIA, Lexus, Mazda, Mercedes-Benz, MINI, Mitsubishi Motors, Nissan, Renault, Suzuki, Tata Motors, Toyota, Volvo, VW, dan Wuling, serta delapan merek kendaraan niaga yaitu DFSK, FAW, Hino, Hyundai Bus and Truck, Isuzu, Mitsubishi FUSO, Tata Motors, dan UD Truck.
Setiap tahun, animo masyarakat berkunjung di GIIAS sangat tinggi. Pada 2015 lampau, tercatat 451.654 orang mengunjungi GIIAS. Sebanyak 21.658 unit mobil terjual dengan transaksi Rp 6,3 triliun yang dihasilkan dari rangkaian acara pamerannya termasukroadshow ke kota besar lainnya seperti Surabaya dan Makassar.
Sedangkan pada 2016, GIIAS yang diikuti 25 merek, tercatat jumlah pengunjung 456.517 orang dengan transaksi 20.384 unit senilai Rp 6,15 triliun. Rata-rata, tiap tahunnya, pengunjung yang membeli mobil di GIIAS menggunakan skema kredit.
Rizwan menambahkan, hingga saat ini tercatat lebih dari 40 kendaraan terbaru akan diluncurkan di GIIAS 2017. Ia meyakini GIIAS 2017 akan disambut baik oleh masyarakat Indonesia.
Sumber : beritasatu.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi
Tinggalkan komentar