Sosialisasi Program Terkini, Dirjen Bea Cukai Undang Pengusaha

JAKARTA. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi mengundang anggota Forum Supply Chain Indonesia (SCI). Heru ingin mendapatkan masukan dari para pelaku usaha tentang kondisi terkini terkait perkembangan logistik dan mendengarkan harapan asosiasi yang bergerak di bidang logistik atas program Bea Cukai.

Dalam keterangan tertulis dari Bea Cukai, Kamis (10/8/2017), Heru mengundang anggota Forum Supply Chain Indonesia dalam acara Breakfast Meeting di Kantor Pusat Bea Cukai, Selasa (8/8/2017).

Heru mengutarakan harapannya agar melalui acara ini para pelaku usaha dapat lebih memahami program terobosan Bea Cukai. Melalui acara ini, anggota Forum Supply Chain Indonesia dapat memahami program-program terobosan, seperti program penguatan reformasi kepabeanan dan cukai, Penertiban Importir Berisiko Tinggi (PIBT), progress Pusat Logistik Berikat (PLB), dan e-commerce.

“Selain itu, kami harapkan adanya pola komunikasi yang konstruktif antara Bea Cukai, asosiasi, dan para pelaku usaha dalam rangka meningkatkan kinerja Bea Cukai dan perekonomian Indonesia,” ujar Heru.

Ditambahkannya, para pengusaha yang tergabung dalam Forum SCI dalam acara ini bebas memberikan masukan atas permasalahan yang terjadi di lapangan. Khususnya terkait kepabeanan dan cukai untuk nantinya dijadikan sebagai masukan dan solusi.

Senada dengan Heru, Koordinator SCI, Setijadi mengatakan,dengan adanya pertemuan ini diharapkan anggota asosiasi dan kementerian atau lembaga terkait, dalam hal ini Bea Cukai dan Kemenko Perekonomian yang diwakili oleh Asisten Deputi Kemenko Perekonomian, Erwindra, bisa saling berdiskusi untuk memberikan solusi atas permasalahan di lapangan dan membahas hal-hal yang penting bagi kemajuan Indonesia, khususnya di bidang perdagangan.

Tak hanya mengundang pelaku usaha dan anggota asosiasi logistik dan forwarding, dalam pertemuan ini juga hadir pihak akademisi, seperti perwakilan dari Laboratorium System Modelling, Universitas Pelita Harapan, tim peneliti STMT Trisakti, Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Pos Indonesia, dan Poltek Pos Indonesia.

Salah seorang perwakilan dari pihak akademisi, Didit, mengungkapkan bahwa pembenahan sistem logistik seharusnya dimulai dari pendidikan.

“Setelah 18 tahun berkecimpung di dunia logistik, saya berpendapat bahwa pembenahan sistem logistik kita harus dimulai dari hulu, yang dalam hal ini adalah pendidikan. Konseling pertama terkait logistik harus dimulai dari kampus,” ujar Didit.

Didit mengatakan, beberapa kampus sudah ada jurusan logistik. Namun terkadang agak kesulitan untuk mendapatkan informasi langsung dari praktisi atau pemerintah sebagai penyusun regulasi.

“Mungkin kami bisa datang ke lapangan sebagai alternatif untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang apa yang dipelajari di kampus,” katanya.

Menanggapi usulan ini, Heru mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung penuh program edukasi masyarakat, khususnya para pelajar dan mahasiswa.

Sumber : detik.com

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar