PEMERINTAH menunggu rencana Bank Indonesia (BI) merealisasikan pemberian stimulus pendongkrak perekonomian. Stimulus ini bisa berupa penurunan bunga acuan sehingga diikuti penyusutan bunga kredit perbankan.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengakui, pihaknya melihat potensi pelonggaran moneter. Hal itu akan dibahas dalam Rapat Dewan Gubernur pada 21-22 Agustus 2017. “Rapat tersebut akan dibahas mengenai suku bunga acuan,” kata Agusman, Senin (14/8).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut, kondisi inflasi tahun ini cukup rendah yakni sebesar 2,35%. Ini bisa menjadi alasan kuat bagi BI melonggarkan kebijakan moneter. “Penurunan suku bunga ada faktor plus minus, pro dan kontra. Tapi itu tergantung BI nyalinya bagaimana?” Ujar Darmin, Senin (14/8).

Selain itu, BI juga harus melihat sentimen dari global, khususnya The Federal Reserve. “AS kemarin tidak menaikkan Fed rate. Kalau ekonominya membaik, mereka pasti akan menaikkan lagi,” kata dia.

Sumber: Harian Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

Kategori:Berita Ekonomi

Tag:artikel pajak, berita pajak, berita pengampunan pajak, berita tax amnesty, cara ikut pengampunan pajak, cara ikut tax amnesty, dampak tax amnesty, DPR, efek tax amnesty, ikut pengampunan pajak, ikut tax amnesty, kebijakan negara, kebijakan pajak, kebijakan pemerintah, pajak, pajak indonesia, pelaksanaan pengampunan, pelaksanaan pengampunan pajak, pelaksanaan tax amnesty, pemeriksaan, pemeriksaan pajak, pemutihan pajak, penerimaan negara, penerimaan pajak, Pengampunan pajak, repatriasi dana, repatriasi dana dari luar negeri, tarif pengampunan pajak, tarif tax amnesty, tax amnesty, update tax amnesty