Jakarta. Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi pertumbuhan kredit bank pada 2017, dari sebelumnya 12% menjadi 8-10%. Apa ini pertanda ekonomi lesu?

Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan sampai Juni 2017, kredit perbankan hanya tumbuh 3% secara year to date (ytd). Sehingga sulit untuk mencapai level 12% sampai akhir tahun.

“Kita revisi menjadi 8-10% karena memang perkembangan sampai Juni menunjukkan pertumbuhan year to date dari pada pertumbuhan kredit itu ada di bawah 3%,” ungkap Agus di Kantor Pusat BI, Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Menurut Agus, selama enam bulan terakhir, perbankan masih melakukan konsolidasi untuk menghindari berbagai risiko. Salah satunya dari kenaikan kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL).

“Kita sudah melihat bussines plan dari perbankan dan sudah analisa ekonomi Indonesia dari perbankan yang masih konsolidasi karena mereka juga melihat ada tren peningkatan NPL dan mereka masih melihat harga komoditas yang kemarin terkoreksi di kuartal II-2017,” terangnya.

Sumber: detik.com

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

Kategori:Pemeriksaan Pajak

Tag:artikel pajak, berita pajak, berita pengampunan pajak, berita tax amnesty, cara ikut pengampunan pajak, cara ikut tax amnesty, dampak tax amnesty, DPR, efek tax amnesty, ikut pengampunan pajak, ikut tax amnesty, kebijakan negara, kebijakan pajak, kebijakan pemerintah, pajak, pajak indonesia, pelaksanaan pengampunan, pelaksanaan pengampunan pajak, pelaksanaan tax amnesty, pemeriksaan, pemeriksaan pajak, pemutihan pajak, penerimaan negara, penerimaan pajak, Pengampunan pajak, repatriasi dana, repatriasi dana dari luar negeri, tarif pengampunan pajak, tarif tax amnesty, tax amnesty, update tax amnesty