Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan perbenihan dan perbibitan adalah tulang punggung sektor pertanian. Ia mengajak seluruh masyarakat ikut mengembangkan benih dan bibit di Indonesia.
“Kita harus memiliki komitmen yang kuat terhadap benih dan bibit, jangan biarkan import bibit dan benih masuk ke Indonesia,” kata Amran saat pengukuhan Dewan Pengurus Pusat Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta.
Pengembangan benih dan bibit menjadi perhatian khusus pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Benih unggul diyakini meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat.
Sebelumnya, kebijakan dan regulasi menghambat pengembangan bibit dan benih karena sistem yang digunakan melalui tender. Amran menegaskan, sistem tersebut harus segera diubah menjadi penunjukan langsung (PL).
“Sistem ini harus segera dibongkar dan jangan dipersulit, karena bibit dan benih tidak bisa menunggu proses saat tender berlangsung,” jelas Amran.
Anggaran sebesar Rp5,5 triliun disiapkan tahun depan untuk pengembangan bibit dan benih pangan, hortikultura, serta perkebunan. Amran mengajak MPPI bersinergi dengan Kementan dalam mengawal pengembangan benih dan bibit. Ia berharap, kerja sama ini bisa mengembalikan kejayaan Indonesia menguasai rempah.
Menurut Amran, keberhasilan dari perwujudan dan penerapan benih unggul yang dikembangkan di Indonesia, saat ini sudah masuk tahun ke dua. Indonesia tidak lagi impor beras, bawang, dan jagung. Bahkan, baru -baru ini Indonesia ekspor bawang merah sebanyak 5.600 ton ke Thailand.
Ke depan, Amran ingin mendorong potensi pangan Indonesia di luar padi, jagung, kedelai, yaitu rempah-rempah. Benih dan Bibit unggul akan didistribusikan ke berbagai daerah sesuai keunggulan komparatif setiap daerah.
“Kita akan dorong kembali rempah-rempah menjadi produk unggulan dan pemain utama di dunia,” ucap Amran.
Ketua Umum MPPI periode 2017-2022 Herman Khaeron mengungkapkan niat kuat dari MPPI untuk turut serta memberikan kontribusi yang besar dan positif terhadap capaian Kementan menuju swasembada pangan dan lumbung pangan dunia. MPPI akan sinergi dengan Kementan, Kemendag, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Mentan sudah bekerja dengan sangat keras dan baik, dengan capaian yang sangat optimal, untuk itu kita harus bersatu dan bersinegri untuk mecapai tujuan mulia tersebut,” jelas Herman.
Di sela-sela acara pengukuhan DPP MPPI, Amran meluncurkan varietas padi baru bernama Green Super Rice (GSR). Kelebihan varietas ini pada daya hasil yang lebih tinggi, ramah lingkungan, tahan terhadap hama wereng dan kekeringan. Dua varietas GSR yang di lepas adalah Inpari 42 dan 43 dengan produktivitas 10 juta ton/hektar.
“Saat ini yang terpenting adalah varietas yang tahan terhadap hama wereng, karena saat ini sedang ada hama wereng. Tapi hal tersebut dapat kami atasi dengan baik, “ jelas Amran.
Sumber : metrotvnews.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi

Tinggalkan komentar