Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan bea dan cukai hingga kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp104,2 triliun. Realisasi tersebut hanya tumbuh 1,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp102,7 triliun.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, seperti dikutip dari Antara pada Senin (2/10), realisasi penerimaan cukai hanya naik 0,1 persen atau Rp100 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp77,8 triliun. Sementara itu, realisasi bea masuk dan bea keluar masing-masing tercatat tumbuh 4,81 persen dan 14,3 persen.
Realisasi bea masuk tercatat mencapai Rp23,8 triliun atau naik sekitar Rp1,1 triliun dari periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp22,7 triliun. Sedangkan, realisasi bea keluar telah mencapai Rp2,4 triliun atau meningkat Rp300 miliar dari periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp2,1 triliun.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017, penerimaan bea cukai ditargetkan mencapai Rp189,14 triliun yang terdiri dari penerimaan cukai Rp153,1 triliun, bea masuk Rp33,2 triliun, dan bea keluar Rp2,7 triliun.
Adapun hingga kuartal ketiga tahun ini, DJBC juga tercatat telah memungut PPN (Pajak Pertambahan Nilai) impor sebanyak Rp101,5 triliun, PPn BM (Pajak Penjualan Barang Mewah) impor sebesar Rp2,9 triliun dan PPh (Pajak Penghasilan) Pasal 22 impor sebesar Rp31,2 triliun.
Adapun total realisasi penerimaan perpajakan yang telah dipungut otoritas bea dan cukai, dari bea cukai maupun pajak dalam rangka impor hingga kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp239,9 triliun. Realisasi penerimaan perpajakan tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp19,1 triliun atau 8,65 persen dibanding periode yang sama tahun lalu ebesar Rp220,8 triliun.
Sumber : cnnindonesia.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
PEMERIKSAANPAJAK.COM 
Tinggalkan komentar