![]()
Pemerintah perlu memperhatikan kebijakan dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat karena hal tersebut dinilai sangat penting sebagai upaya untuk melesatkan kinerja ritel yang saat ini dinilai sedang melesu.
“Saat ini terjadi penurunan daya beli, di mana kebutuhan meningkat sedangkan’ income (penghasilan) tidak meningkat sepesat biaya kebutuhan,” kata Senior Associate Director Research Colliers International Ferry Salanto seperti dikutip Antara, Selasa (3/10/2017).
Menurut Ferry, berdasarkan sejumlah kajian seperti dari Nielsen, konsumen ritel saat ini sudah mulai membatasi belanjanya, antara lain dengan menurunkan belanja produk kebutuhan tersier atau sekunder.
Sebagaimana diketahui, pemerintah memutuskan tarif dasar listrik (TDL) tidak akan naik hingga akhir tahun 2017.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menilai penutupan dua gerai Matahari Department Store di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai bukan karena menurunnya daya beli masyarakat, melainkan upaya efisiensi perusahaan.
Usai menghadiri acara Sinkronisasi Kebijakan Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Tahun 2017, Mendag menjelaskan meski kedua gerai tutup, kondisi ritel masih terbilang bagus karena kinerja Matahari Department Store dari tahun ke tahun (year on year) menunjukkan peningkatan pendapatan.
“Bukan karena daya beli. Tolong dilihat, yang year on year, pendapatannya masing-masing perusahaan itu naik atau turun? Tidak ada yang turun, jadi tidak ada urusan sama daya beli,” kata Enggar.
Menurut dia, penutupan gerai Matahari tidak membuat kondisi ritel terpuruk, karena harus dilihat dari pembukuan tahunan yang menunjukkan peningkatan pendapatan dan laba bersih year on year (y-o-y).
Dia mengatakan jika pusat perbelanjaan di beberapa lokasi sepi karena ada pergeseran minat masyarakat yang fokus di kawasan Sudirman, SCBD hingga Thamrin untuk lokasi utama belanja.
Sumber : bisnis.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi
Tinggalkan komentar