Ken Dwijugiasteadi: Orang Indonesia itu paling pelit bayar pajak

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Ken Dwijugiasteadi, menjelaskan pentingnya penerimaan pajak dalam menopang pembiayaan pembangunan infrastruktur suatu negara. Di Indonesia sendiri, pembangunan infrastruktur banyak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Kita tahu, penerimaan pajak merupakan salah satu cara aspek yang digunakan untuk melanjutkan pembangunan suatu negara. Pembangunan banyak digunakan dengan APBN,” ujar Ken saat mengisi kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (14/10).

Ken mengatakan tidak mudah mengajak orang Indonesia untuk patuh melakukan pembayaran pajak. Sebab, pada dasarnya, orang Indonesia memiliki sifat pelit, sehingga pemerintah menyiapkan regulasi yang mengatur tata cara penarikan pajak yang berkeadilan.

“Orang Indonesia itu paling pelit bayar pajak, sekarang sudah tidak. Jadi penarikan memang harus sesuai dengan undang-undang supaya orang tidak ragu-ragu lagi membayar pajak,” jelasnya.

Ken mengatakan penerimaan pajak yang disetorkan ke kas negara digunakan untuk pembangunan negara secara gotong royong. Oleh karena itu, penerimaan pajak dapat dilakukan dari mana saja.

“Banyak orang yang menanyakan ke saya, pak kenapa handphone di kenakan pajak? Masa saya pakai HP saja kena pajak. Padahal kan semua orang pasti bayar pajak mulai dari PPN sampai PPh,” tambah dia.

Menjawab pertanyaan tersebut, Ken mengatakan semua warga negara pasti bayar pajak. Mulai dari membeli air mineral, materai hingga membayar pajak kendaraan. “Beli air saja kita bayar PPN kan, bea materai kalau mau kawinan juga bayar pajak. Lalu ada juga pembayaran pajak kendaraan ya,” jelasnya.

Ken menambahkan, tahun lalu penerimaan pajak tercatat sebesar Rp 1.283 triliun, Direktorat Jenderal Pajak sendiri mengumpulkan dana sebesar 74 persen. “Bisa dibayangkan sebanyak itu dalam setahun, artinya kami harus cari Rp 100 triliun per bulan, sehari Rp 3 triliun kan. Kami kerja 24 jam terus terusan. Saya 26 jam malah, 24 jam kerja 2 jam tidur,” tandasnya.

Sumber : merdeka.com

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

 



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar