Ekonomi China Bakal Dongkrak Ekspor RI

JAKARTA. Ekonomi China bangkit dengan mencatat pertumbuhan hingga 7% pada kuartal III 2017 lalu. Perbaikan ekonomi China ini berpengaruh besar terhadap nilai ekspor Indonesia ke Negeri Tembok Raksasa itu.

Hingga saat ini, China masih menjadi negara tujuan ekspor utama Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis Biro Statistik Nasional China pada Kamis (19/10) lalu, terjadi kenaikan pendapatan produk domestik bruto (PDB) sebesar 6,9% year-on-year (yoy), tumbuh dengan kecepatan lebih tinggi 0,2% dari periode yang sama tahun lalu.

Proyeksi pertumbuhan produksi pabrik pun terlampaui dengan capaian 6,6%. Hal ini semakin menguatkan perkiraan bahwa pertumbuhan ekonomi China pada akhir tahun akan melebihi target yang ditetapkan sebesar 6,5% atau sama dengan realisasi pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya, yakni 6,5%, yang merupakan angka terendah dalam 26 tahun terakhir.

Kebangkitan ekonomi China ini dinilai akan berpengaruh positif bagi sektor ekspor Indonesia. Pergerakan ekonomi China memang memberikan dampak terhadap ekspor dan impor berbagai negara, termasuk Indonesia.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi China menandakan kenaikan permintaan impor China sehingga berpotensi mendongkrak ekspor Indonesia ke negara tersebut. Dilihat dari struktur impor China akhir-akhir ini, Direktur Penelitian CORE Indonesia Mohammad Faisal menilai, telah terjadi perubahan struktur ekonomi yang dulunya mengandalkan produksi beralih pada konsumsi dan jasa alias impor barang jadi.

Pergeseran permintaan ini menurut Faisal bakal mempengaruhi ekspor Indonesia. Maklum, bila melihat ke belakang, hingga lima sampai 10 tahun silam, ekspor Indonesia ke China masih didominasi komoditas. Kini, ekspor sudah harus berubah menjadi produk manufaktur.

“Semestinya dengan perubahan peningkatan konsumsi di China, produk manufaktur dari Indonesia sudah harus mulai naik, baik dari sisi nilainya atau pertumbuhannya,” ujarnya, Minggu (22/10).

Ekspor sektor energi juga memiliki peluang peningkatan yang besar. Benny Soetrisno, Ketua Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) menyebut akan terjadi peningkatan ekspor bahan energi diantaranya batubara dan bahan baku mineral seperti nikel, bauksit, mangan, timah, dan minyak sawit. “China masih membutuhkan bahan baku energi untuk tenaga pembangkit,” katanya.

Hal ini jelas akan menguntungkan Indonesia karena selain kuantitas yang meningkat, faktor kebangkitan ekonomi China juga akan mengerek harga komoditas yang diekspor di pasar global.

Sumber: Harian Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar