
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyindir pengelolaan anggaran oleh sebagian daerah yang tidak optimal. Menurut Sri Mulyani, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebanyak 20 persen digunakan untuk belanja modal di daerah. Namun, uang tersebut tidak semuanya dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh daerah.
Penyebabnya antara lain, pemerintah daerah terlalu banyak membuat program program yang seharusnya bisa disederhanakan. Program daerah yang berjumlah ribuan tersebut, tidak jarang hanya membuat bingung dan tidak menghasilkan.
“Kalau kita lihat desain dari belanja di daerah itu lebih mengkhawatirkan lagi. Daerah cenderung membuat ribuan program, kita mendapatkan 19.500 program. Padahal tujuannya cuma satu, membuat masyarakat makmur dan adil tapi programnya ribuan,” ujar Sri Mulyani di Gedung Dhanapala, Jakarta, Rabu (6/12).
Untuk itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mendorong pemerintah daerah dapat membuat program dana desa lebih fokus dan terarah. Sebab, program yang terlalu banyak dan tidak fokus tidak akan menghasilkan manfaat yang optimal baik bagi negara maupun masyarakat.
“Kita bayangkan, baca sesuatu yang sedikit sudah pusing apalagi ribuan. Kalau tidak fokus ya tidak menghasilkan. Jadi, lebih baik melakukan program yang penting dan fokus terhadap apa yang mau dicapai,” jelasnya.
Sumber : merdeka.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi
Tinggalkan komentar