
Bursa saham Asia dibuka bervariasi (mixed) pada perdagangan Kamis waktu setempat. Di sisi lain, mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) saat ini tengah anjlok.
Melansir CNBC, Kamis (25/1/2018), indeks saham acuan di Jepang, Nikkei 225 turun 0,87% dengan sebagian besar sektor saham turun, seperti produsen mobil, teknologi, manufaktur dan keuangan.
Namun, indeks Nikkei 225 telah mencatatkan kenaikan ke level tertinggi sejak 26 tahun di awal pekan ini, namun ditutup di wilayah negatif pada sesi terakhir. Indeks telah menguat sekitar 2,8% secara year to date.
Sementara itu, indeks saham acuan di Korea Selatan, Kospi naik 0,31% yang ditopang rilis beberapa perusahaan soal pendapatan kuartalan.
Seperti saham SK Hynix naik 1,1% setelah pembuat chip mencatatkan laba operasi kuartal keempat mencapai rekor tertinggi 4,47 triliun won (USD4,42 miliar). Laba usaha tahunan untuk 2017 mencapai 13,7 triliun won (USD12,9 miliar). Hal ini ditopang pertumbuhan permintaan memori secara global
Sementara itu, saham Posco turun 1,16% setelah produsen baja tersebut melaporkan pendapatannya.
Kemudian indeks saham acuan di Australia ASX 200 turun tipis sebesar 0,18% karena melemahnya di sebagian besar sektor kecuali energi dan bahan. Produsen emas naik 2,47% setelah harga logam naik ke tingkat tertinggi dalam satu setengah tahun pada dolar yang lebih lembut.
Wall Street ditutup mixed pada hari Rabu meski menyentuh level tertinggi sepanjang masa di awal sesi. Pergerakan tersebut terjadi karena pasar berfokus pada gabungan pendapatan perusahaan, kekhawatiran perang dagang dan penurunan luas dalam mata uang AS.
Tercatat, kurs dolar AS melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa negaranya menyambut baik pelemahan mata uang greenback.
Mnuchin mengatakan di Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) bahwa penurunan dolar AS itu baik untuk para eksportir AS, menunjukkan bahwa dia tidak khawatir dengan penurunan mata uang baru-baru ini.
Sumber : okezone.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi
Tinggalkan komentar