
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di sepanjang 2017 hanya 5,07%. Capaian itu masih di bawah asusmsi dasar yang ditetapkan dalam APBN 5,2%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani tak heran dengan catatan tersebut. Sebab jika dilihat secara kuartalan pertumbuhan ekonomi tidak tercapai.
“Karena di kuartal I, II, dan III itu targetnya tidak tercapai. Berapapun hasilnya di kuartal IV, targetnya tidak akan tercapai. Untuk kejarnya agak susah,” tuturnya saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (5/2/2018).
Seperti diketahui pada kuartal I-2017 pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5,01%, lalu di kuartal II-2017 juga di level yang sama 5,01% dan kuartal III-2017 di posisi 5,06%.
“Tapi kalau dilihatnya di kuartal IV-2017 sepertinya ada perbaikan,” tambahnya.
Meski begitu, Rosan meyakini pertumbuhan ekonomi di tahun ini akan lebih baik. Dia merasa konsumsi masyarakat mulai membaik, pemerintah pun harus menjaga daya beli yang masih menjadi salah satu mesin pertumbuhan ekonomi.
Dia juga berharap seluruh pemangku kepentingan bisa menjaga iklim investasi di tanah air. Hal itu agara arus investasi di sektor riil juga masih terjaga.
“Investor asing lebih melihat kebijakan dan insentif fiskal apa dan peraturan yang tidak ribet. Kalau dilihat kan relatif stabil ya, kan banyak hal juga seperti rating kita naik, EODB juga naik,” tandasnya.
Sumber : detik.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi
Tinggalkan komentar