JAKARTA. Untuk mendorong kemudahan berusaha, Direktorat Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemkeu) mengembangkan Pusat Logistik Berikat (PLB) generasi kedua. Pengembangan PLB ini untuk melengkapi PLB yang ada sebelumnya.
Jika sebelumnya sudah ada 12 PLB berdasarkan sektor tertentu, dalam PLB generasi kedua ini, pemerintah menambah delapan PLB baru. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemkeu Heru Pambudi mengatakan, Presiden Joko Widodo telah meresmikan pengembangan PLB generasi kedua tersebut pada 27 Maret 2018 lalu.
Menurutnya, kehadiran PLB ini merupakan pengembangan dari PLB generasi pertama. Dia mengklaim PLB generasi pertama banyak memberikan manfaat, seperti efisiensi biaya logistik yang berimbas baik pada dweling time
“ Kalau sebelumnya barang ditumpuk di Singapura, dengan adanya PLB ini sudah bisa ditumpuk di Indonesia dengan cost inventory yang jauh lebih murah,” ujarnya, Senin (2/4).
Menurutnya dengan kehadiran PLB generasi kedua ini, pelaku usaha bisa menghemat biaya sebesar Rp 7,18 juta untuk satu container.
Kemudian bila selama ini peran penghubung logisitik antar negara diambil Singapura dan Portland Malaysia, kini Indonesia bisa mengambil alih terutama untuk yang di Malaysia. Sebab barang-barang yang tertimbun di sana sebagian besar merupakan untuk keperluan di Indonesia.
Heru menjelaskan, ke delapan PLB generasi kedua ini adalah PLB industri besar, PLB industry kecil dan menengah (IKM), PLB e-commerce, PLB bahan pokok, PLB hubungan cargo udara , PLB floating storage dan PLB barang jadi.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan cargo udara (transshipment) bisa menggunakan penerbangan melalui Bandara Ngurah Rai Bali dan Cengkareng Banten. Dengan adanya ratusan internasional flight yang sebagian besar hanya membawa penumpang dan lambung pesawat kosong, maka bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan tersebut.
Untuk PLB barang jadi akan digunakan untuk minuman keras. Sebab selama ini minuman keras banyak di tumpuk di Singapura, sehingga nantinya bisa dipindahin ke Indonesia. Dengan begitu maka penjualnya akan langsung yang datang ke Indonesia dan membawa produknya dalam pertai besar.
Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Masita menyambut baik peluncuran PLB generasi kedua ini. Dia menilai pembentukan PLB merupakan suatu revolusi untuk logistik Indonesia. Tidak hanya mengubah logistik Indonesia tapi juga landscape logistik Asia Tenggara. “ Kami berharap adanya PLB generasi kedua ini, maka rantai supply chain bisa terputus, sehingga memudahkan pemilik barang membuka gudangnya di Indonesia,” ucapnya.
Sumber: Harian Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Artikel
Tinggalkan Balasan