Batubara Lesu, Rimau Masuk Listrik

Batubara-Sybli-08JAKARTA. Perusahaan transportasi batubara PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (CMPP) terkena imbas lesunya bisnis batubara. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, perusahaan ini hanya memperoleh pendapatan Rp 70,2 miliar atau turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Rp 81,5 miliar).

Tetapi, laba bersih perusahaan naik menjadi Rp 2,6 miliar. Dua perusahaan penyumbang pendapatan Rimau adalah PT Multi Mekar Lestari (MML) dengan bisnis penjualan batubara menyumbang pendapatan Rp 58 miliar sedangkan PT Rimau Shipping (RS) dengan bisnis pengangkutan batubara memperoleh pendapatan Rp 12,1 miliar.

Komisaris Utama CMPP Donny Pranoto menyatakan, meski harga batubara sedang tidak ekonomis, yaitu US$ 25 per ton, permintaan masih ada. Karena itu, volume penjualan batubara MML naik sebesar 104.000 ton.

“Penjualan batubara kami hingga November saja sudah mencapai Rp 61,9 miliar. Padahal pada tahun lalu penjualan batubara dari MML hanya Rp 52,4 miliar,” ujar Donny pada acara pemaparan publik CMPP di Kantor Rimau Group, Jumat (18/12).

Permintaan batubara MML berasal dari India, Vietnam, dan China, serta dari dalam negeri PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Sementara estimasi pendapatan untuk angkutan menurun di tahun ini akibat cuaca buruk sehingga waktu tempuh angkut menjadi lebih panjang dari yang seharusnya. “Yang biasanya waktu tempuh dari Kalimantan ke Gresik selama dua minggu, sekarang bisa mencapai sebulan,” kata Donny.

Selain itu, ada penyesuaian harga angkut dari Rp 120.000 per perjalanan (trip) per ton menjadi Rp 90.000 per trip per ton. Oleh karena itu, CMPP giat melakukan efisiensi dengan tetap menjaga biaya operasional serendah mungkin.

Seperti dalam biaya operasi tongkang (barge) milik RS, ada beberapa langkah yang dilakukan. “Misalnya menghemat solar membaca laporan cuaca dengan cermat sehingga kita tidak terjebak dalam situasi yang tidak kami ketahui. Juga rasionalisasi atau pengurangan karyawan dalam jumlah kecil,” jelas Donny.

Pihaknya berharap, tahun depan laba bisa naik 10% dan aktivitas penjualan dan pengangkutan meningkat 10%. Sementara untuk meningkatkan kinerja perusahaan, CMPP mulai menjajaki bisnis manufacturing dan pembangkit listrik.
“CMPP ingin masuk ke bidang itu, entah akuisisi atau mendirikan sendiri pembangkitnya,” kata dia.

 

Sumber: Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Pajak

Tag:, , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar