Jakarta. Bersiaplah menghadapi lonjakan harga pangan menjelang tutup tahun ini. Pasalnya, gelagat kenaikan harga bahkan sudah terjadi sejak dua pekan lalu dan diperkirakan terus berlanjut hingga Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Setiap hari harga komoditas pangan strategis seperti beras, daging ayam, dan daging sapi naik. Lonjakan harga yang paling terasa adalah cabai merah, bawang merah, dan sayur-mayur yang terus melonjak dan diperkirakan telah naik hingga 20%-30%.
Abdullah Mansuri, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyebut kenaikan harga komoditas hortikultura seperti cabai merah, bawang merah, dan sayur-mayur terjadi setiap hari. “Rata-rata kenaikan mencapai Rp 200 – Rp 300 per kilogram (kg) setiap hari sejak awal bulan Desember,” ujar dia kepada KONTAN, Selasa (22/12). Saat ini, Ikappi tengah menyelidiki penyebab kenaikan harga pangan ini lantaran kenaikan harga pangan ini lantaran kenaikan harga pangan saat ini sudah tak wajar.
Hasil pengamatan sementara Ikappi, kenaikan harga disebabkan dua faktor. Pertama, permintaan yang meningkat bersamaan dengan menyambut akhir tahun. Kedua, pasokan terhambat lantaran distribusi yang tak lancar akibat cuaca buruk.
Menurutnya, selama musim hujan saat ini pengiriman memang menjadi ganjalan karena pasokan dari petani sendiri sebenarnya normal.
Setali tiga uang terjadi pada beras. Abdullah menyebut mulai mahalnya harga beras di pasaran terjadi merata di seluruh wilayah Indonesia. Maklum, bulan Desember ini masuk masa paceklik karena petani mulai masuk musim tanam dan tak ada lagi panen beras, kalaupun ada menjadi stok beras disimpan rapat oleh petani yang saat ini menjadi konsumen.
Permintaan tinggi
Meski dikeluhkan pedagang pasar dan masyarakat pada umumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono mengatakan kenaikan harga cabai merah dan bawang merah di pasaran bukan karena produksi berkurang, melainkan karena kebutuhan menjelang natal dan tahun baru meningkat. “Ini masih wajar,” ujarnya.
Selain itu, kenaikan harga produk hortikultura juga bisa disebabkan karena adanya proses pengeringan yang dilakukan pada sejumlah pasar sejumlah dijual ke masyarakat. Jika sebelumnya harga bawang merah Rp 15.000 per kilogram di tingkat petani, setelah dikeringkan, maka harga bawang merah melompat menjadi Rp 32.000 per kg.
Wahyu, Direktur Pengadaan Perum Bulog mengatakan, Bulog akan menggelar operasi pasar dengan menjual beras Rp 8.300 per kg untuk mengantisipasi kenaikan harga beras di pengujung tahun 2015 ini.
Sumber: Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
pajak@pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan Balasan