
Perombakan kabinet memberikan harapan baru. Pelaku pasar memberikan dukungan, sambutan positif terhadap tim ekonomi. Kehandalan Sri Mulyani Cs diuji lewat kinerjanya melaksanakan kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty).
Pemerintah jangan terburu-buru menyimpulkan kepercayaan pasar pulih karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah mengalami penguatan pasca Presiden Jokowi mengumumkan kabinet baru.
Pengamat ekonomi Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih menilai, terlalu berlebihan penguatan IHSG dan rupiah karena sentimen positif perombakan kabinet.
“Itu (IHSG dan rupiah) mengalami penguatan belakangan ni karena eforia global, The Fed nggak jadi naikin suku bunga,” terang Lana Soelistianingsih kepada Rakyat Merdeka, pada akhir pekan.
Lana menilai, posisi investor saat ini masih wait and see terhadap perekonomian Indonesia. ereka sedang memantau implementasi kebijakan tax amnesty. Pelaku pasar kini sedang harap-harap cemas.
“Mereka berharap tax amnesty berhasil. Tapi cemas, khawatir target pemerintah bisa raup Rp 165 triliun dari tax amnesty tidak tercapai,” terangnya.
Bila implementasi memuaskan, lanjutnya, pasar saham akan terus bergairah. Jika tidak sebaliknya, akan negatif.
Soal perombakan kabinet, Lana mengingatkan pemerintah untuk bersikap konsisten terhadap kebijakan. Semua kebijakan yang dianggap baik oleh publik harus terus dilaksanakan.
“Investor sudah tahu soal Indonesia. Penyakitnya pemerintah kita sering nggak konsisten, ganti menteri ganti kebijakan,” katanya.
Seperti diketahui, pada saat pengumuman kabinet baru, Rabu (27/07) pukul 11.00 WIB, IHSG dan rupiah mengalami penguatan.
Pada hari itu, IHSG pada perdagangan sesi Iditutup melesat 60,478 poin (1,16 persen) ke 5.284,873, dari pembukaan perdagangan yang berada di level 5.245,404. Nilai tukar rupiah juga sama. Dari data Bloomberg, mata uang garuda langsung menguat ke level Rp 13.108 per dolar AS. Nilai tukar itu menguat bila dibanding pembukaan perdagangan pagi hari di Rp 13.160 per dolar AS. Nilai itu juga menguat bila dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.175 per dolar AS.
Banyak analis memandang penguatan IHSG disebabkan faktor masuknya mantan Managing Director and Chief Operating Officer World Bank Sri Mulyani dalam kabinet. Kendati komentar para analis keuangan berbeda dengan pandangan Lana Soelistianingsih. Namun, tersirat ada kesamaan padangan soal tax amnesty. Investor memiliki ekspektasi yang tinggi, kebijakan tax amnesty, berhasil.
Pengamat pasar modal dari Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih memastikan faktor Sri Mulyani memberikan pengaruh terhadap pergerakan pasar.
Dia melihat, sikap investor landai-landai saja dengan isu perombakan kabinet. Tetapi, setelah nama Sri Mulyani diumumkan masuk dalam kabinet, terjadi penguatan. “Tidak bisa dipungkiri terjadi sentimen positif saat Sri Mulyani masuk kabinet,” katanya.
Alfatih menilai, sesuatu yang wajar bila pasar memberikan respon positif terhadap Sri Mulyani. Karena, wanita tersebut memiliki jaringan luas di pentas internasional. Selain itu, Sri Mulyani dinilai berpengalaman melewati dua krisis ekonomi di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Dia mengatakan, kini kinerja kabinet baru sedang ditunggu, terutama tax amnesty.
Menurutnya, semua orang tahu kalau saat ini perekonomian global sudah tidak bisa diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap perekonomian di dalam negeri. Oleh karena itu, harapan terhadap keberhasilan tax amnesty sangat tinggi.
Sumber : pengampunanpajak.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Pengampunan pajak
Tinggalkan komentar