Metrotvnews.com, Jakarta: Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Jakarta Pusat mengklaim jumlah deklarasi program tax amnesty di tempatnya paling tinggi dibanding KPP lainnya. Hal tersebut disampaikan Kepala KPP Jakarta Pusat, Wahyu Tumakaka saat sosialisasi program tax amnesty di Hall Senayan City, Jakarta Selatan. Meskipun mengklaim sebagai yang tertinggi, Wahyu tak menyebutkan porsi besaran tersebut.
“Sekarang ini rangkingnya tertinggi, tapi kan baru berjalan tiga minggu. Perjalanan masih panjang. Kalau besok ada dari tempat lain yang setorannya tembus sampai Rp1 triliun ya langsung lewat Jakarta Pusat,” kata Wahyu, Kamis (11/8/2016).
Dirinya menambahkan kebanyakan yang mendeklarasi yakni wajib pajak orang pribadi, yang melaporkan asetnya berupa apartemen di luar negeri.
Mantan Plt Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP ini optimistis bahwa deklarasi dan repatriasi program tax amnesty akan menuai sukses, terlebih lagi uang yang selama ini disimpan di luar negeri bisa pulang ke Indonesia.
Berdasarkan data yang dilansir di web resmi pajak yakniwww.pajak.go.id/statistik-amnesti pukul 17.22 WIB, total harta yang sudah tercatat seluruhnya yakni sebesar Rp18,42 triliun yang terdiri dari deklarasi dalam negeri Rp15,40 triliun, deklarasi luar negeri Rp2,11 triliun, serta deklarasi repatriasi Rp905 miliar.
Dari penerimaan pajak secara keseluruhan dengan target Rp1.355 triliun dalam APBNP 2016, KPP Jakpus kebagian porsi untuk mencapai target Rp79 triliun.
Lebih jauh terkait adanya perkiraan shortfall Rp219 triliun, KPP Jakpus harus mengumpulkan 80 persen dari porsi target tersebut. Artinya, jika ada risiko shortfall di KPP Jakpus tak boleh melebihi angka 20 persen dari porsi target penerimaannya.
“Ada risiko shortfall, target kekurangan kami tidak boleh dari 20 persen. Bahkan tidak boleh mencapai 20 persen,” jelas dia.
Kategori:Pengampunan pajak
PEMERIKSAANPAJAK.COM 
Tinggalkan komentar