JAKARTA. Investasi Indonesia tahun ini diperkirakan tidak bisa tumbuh lebih tinggi. Pelambatan pertumbuhan belanja modal hingga 21,88% (yoy) yang terjadi tahun lalu, dikhawatirkan akan berimbas pada realisasi investasi di tahun ini.
Apalagi pertumbuhan investasi yang tercermin dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga melambat dari 5,01% pada 2015 menjadi 4,48% di 2016. Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM) Thomas Lembong, sejumlah sentimen juga berpengaruh ke investasi di dalam negeri. Perkembangan politik berpengaruh, katanya di acara CSIS, Rabu (8/2).
Walaupun begitu, dia yakin PMTB tahun ini akan lebih baik dari 2016, didorong investasi asing dan lokal, juga belanja modal BUMN. Apalagi sentimen politik dalam negeri diyakini hanyalah jangka pendek. Untuk jangka panjang, ada lima keluhan yang kerap menghambat investasi.
Keluhan itu terkait regulasi yang kerap berubah mendadak, pajak, tenaga kerja, pertanahan, dan infrastruktur. Regulasi masih tumpang tindih dan berlebihan, serta bikin capek orang,” katanya. Sedangkan kendala tenaga kerja berupa upah minimum, keterampilan SDM yang kurang, dan budaya perburuhan yang kurang kondusif. Terkait pajak, ada beban pajak manufaktur yang sangat tinggi.
Di tahun ini, Thomas berharap investasi di sektor pariwisata bisa menjadi andalan. Sebab di semua negara ASEAN, kunjungan wisata tumbuh pesat sehingga masih ada peluang membangun hotel, resort, dan tempat hiburan. Pertumbuhan pariwisata akan mendorong sektor lain, seperti penerbangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap di 2017, kinerja investasi bisa ditingkatkan agar target pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,1%-5,3% bisa dicapai. Untuk mencapai itu, laju investasi ditargetkan 6%. “Kita perlu menjaga sisi inflasi supaya tidak menimbulkan persepsi ada kenaikan harga dan kemudian menggerus konsumsi masyarakat,” katanya.
Menkeu berharap BUMN juga fokus mengembangkan modal untuk menunjang pertumbuhan. Sedangkan pihaknya akan menjaga sisi belanja pemerintah agar tidak menimbulkan gangguan ekonomi.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menambahkan, upaya menaikkan investasi lebih tinggi di tahun ini cukup sulit. Intinya kita punya sesuatu atau tidak untuk ditawarkan?” katanya. Dia berharap realisasi paket kebijakan ekonomi bisa mendorong investasi.
Sumber: Harian Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Pemeriksaan Pajak

Tinggalkan komentar