BI: Ekonomi Awal 2017 di Bawah Ekspektasi

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I dan II tahun ini lebih rendah dari ekspektasi. Namun BI tetap yakin sepanjang tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,2%.

Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan, salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi kuartal I tidak optimal adalah masih berlangsungnya konsolidasi sektor perbankan dan korporasi. Agus memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2017 di bawah 5,05%. “Ini berdampak ke konsumsi domestik. Konsumsi domestik tidak setinggi yang kami perkirakan ,” katanya, Jumat (28/4).

Tantangan ekonomi 2017 juga lebih besar seiring kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS)  yang cenderung proteksionis. Apalagi ada rencana penurunan neraca The Fed dari saat ini US$ 4,5 triliun. “Kita mesti pelajari seperti apa langkah-langkah yang dilakukan. Bunga di AS akan naik dan neraca turun, ini bisa berdampak ke emerging market,” kata Agus.

Agus melihat, kondisi ekonomi Indonesia secara umum baik dan bisa menghadapi tantangan. “Indonesia dari 2005 sampai 2015 rata-rata pertumbuhan ekonominya ada di 5,8%. Kami melihat di 2017 kondisi ekonomi dunia lebih baik dari 2016 yang sebesar 3,1%. Di 2017 meningkat jadi 3,5%,” katanya.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara bilang ekonomi kuartal I-2017 cenderung datar dibandingkan dengan kuartal IV-2016, dengan perkiraannya 4,99% sampai 5 koma nol sekian persen.

Ekonomi akan mulai bangkit di kuartal III dan IV-2017 dengan perkiraan pertumbuhan diatas 5,2%. Itulah sebabnya tahun ini pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,2%. “Kita lebih tinggi dari proyeksi pemerintah 5,1%,” ucapnya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution yakin ekonomi RI di 2017 tumbuh 5,1% dikuartal I-2017. Sedangkan untuk seluruh 5,3%. Optimisme itu didorong kenaikan sejumlah harga komoditas seperti karet dan sawit. Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan, ekonomi 2017 berpotensi mencapai 5,2%, didorong konsumsi rumah tangga serta investasi dam ekspor yang lebih baik.

Direktur Departemen Riset Dana Moneter Internasional (IMF) Maurice Obstfeld bilang, pertumbuhan ekonomi ASEAN tahun ini bisa mencapai 5,1%. lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi global 3,5%. “Tahun depan kawasan ASEAN tumbuh 5%, dan global 3,5%,” katanya.

Sumber: Kontan, Sabtu, 29 April 2017

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar