Realisasi APBN Semester I Lebih Baik dari Tahun Lalu

JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 hingga semester I lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja positif terlihat baik dari sisi pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

Sri mengatakan pendapatan negara tercatat sebesar 41 persen. Jumlahnya meningkat dari periode yang sama tahun lalu yaitu 35,5 persen.

Realisasi penerimaan perpajakan hingga semester I tumbuh 9,6 persen atau Rp 571,9 triliun. Di periode yang sama tahun lalu, penerimaan perpajakan -2,4 persen atau Rp 522 triliun. “Secara kumulatif, penerimaan di sektor ini tumbuh 12,1 persen. “Ini rebound yang luar biasa besar,” ujarnya dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 13 Juli 2017.

Dia mengatakan penerimaan perpajakan tetap lebih baik dibandingkan tahun lalu meski perolehan dari program amnesti pajak tidak ikut dihitung. Dia mengatakan​ penerimaan pajak tumbuh 5,5 persen tanpa amnesti. Tanpa amnesti, total penerimaan pajak tumbuh 8 persen dibandingkan semester I 2016.

Penerimaan pajak ditopang PPh Migas 69 persen. Sementara PPN tercatat tumbuh 13,5 persen selama semester I 2017. Di periode yang sama tahun lalu, PPN tumbuh -3,1 persen. Secara kumulatif, PPN tumbuh 15,6 persen.

Untuk kinerja Pajak Penghasilan orang pribadi pada semester I, Sri mengatakan realisasinya lebih baik dibandingkan kinerja seluruh tahun lalu. Realisasinya Rp 5,8 triliun atau naik dari tahun lalu yang hanya Rp 5,3 triliun. Dia mengatakan pertumbuhan positif tersebut mencerminkan peningkatan kepatuhan wajib pajak orang pribadi setelah program amnesti pajak.

Bea keluar pun mengalami pertumbuhan yang tinggi yaitu 31,6 persen selama semester I 2017. Tahun lalu di periode yang sama, bea keluar tumbuh -33 persen.

Sri mengatakan penerimaan negara bukan pajak juga mengalami perbaikan. “Kenaikan terutama didukung peningkatan minyak dan gas yang naik,” katanya. Harga minyak di semester I tahun ini lebih tinggi dibandingkan asumsinya maupun realisasi tahun lalu yaitu naik 26,9 persen menjadi 62,3 persen.

Dari sisi belanja negara, kinerja di semester I ini menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari periode yang sama tahun lalu. Penyerapan belanja sebesar 42,9 persen. Angkanya lebih besar dari periode yang sama di 2016 yaitu 41,5 persen.

Dia mengatakan pemerintah telah membangun 46,3 kilometer jalan baru, 3,69 kilometer jalan tol, 523,08 meter jembatan, dan 1.887,7 flyover dan underpass. Pemerintah juga telah menyalurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) 6,6 juta siswa. Penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) diberikan untuk 4,5 juta siswa dan dana bidik misi untuk 256.600 mahasiswa.

Realisasi Dana alokasi khusus (DAK) semester I 2017 sebesar 29,9 persen. Sri mengatakan angkanya lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dana tersebut digunakan untuk infrastruktur jalan, puskesmas, pasar, dan rumah sakit rujukan.

Realisasi DAK non fisik mencapai 42,7 persen. Dana tersebut disalurkan untuk BOS 59,9 persen, BOS Pendidikan anak usia dini 77,3 persen, serta tunjangan guru 29,7 persen.

Sri mengatakan, dengan meningkatnya realisasi pendapatan negara, defisit anggaran terhadap PDB di semester I hanya sebesar 1,29 persen. “Artinya, defisit bisa dikendalikan dengan baik,” ujarnya.

Realisasi pembiayaan melalui pembiayaan SBN neto semester I turun sebesar 23,3 persen. Angkanya jauh lebih baik dari tahun lalu naik 34 persen.

Sumber : tempo.co

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar