Kian hari jumlah sapi di Pulau Bawean menurun. Ini seiring dengan penurunan peternak. Mengapa demikian ?
Saat ini Hewan ternak sapi berkurang sekitar 10% dari jumlah 4.000 ekor yang dipelihara. Anas pegawai UPT Peternakan Bawean membenarkan jika hewan ternak sapi berkurang 400 ekor dalam kurun waktu yang tak lama.
Penyebabnya antara lain, banyak warga yang sebelumnya menukuni berprofesi sebagai peternak sapi memilih merantau ke negeri jiran Malaysia. Mereka bekerja di luar negeri dengan alasan lebih menjanjikan dalam hal pendapatan. Sementara berprofesi peternak masih membutuhkan waktu lama untuk dijualnya.
Selain itu, warga juga banyak berhenti sehubungan lesunya pemasaran sapi di Pulau Bawean. “Hanya bisa laku bila ada pengiriman keluar, itupun membutuhkan waktu lumayan lama,”katanya.
Walaupun demikian, pihaknya sebagai petugas selalu siap terjun ke lapangan bila ada permintaan warga untuk melihat perkembangan sapi yang ada. “Aktivitas yang dilakukan seperti mengawinkan buatan, ataupun menangani bila ada sapi sakit,”paparnya.
Hasyim peternak sapi asal Lebak menyatakan lesunya pemasaran sapi di Pulau Bawean akibat daya belinya menurun. “Untuk laku masih menunggu pada hari raya Qurban, itupun bila ada pembeli,”pungkasnya.
Sumber : jawapos.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi

Tinggalkan komentar