Belum pulihnya ekonomi secara nasional membuat daya beli masyarakat anjlok. Kondisi ini berimbas di sektor properti, khususnya penjualan ruko. Sepanjang semester I/2017 penjualan ruko melambat hingga 5 persen.
General Manager PT Raya Bumi Nusantara Permai (RBNP), Ryan Sudrajat mengakui, daya beli masyarakat yang masih rendah. Sehingga penjualan ruko ikut terimbas. Disisi lain, banyak pengembang dari luar dan dalam daerah yang mencoba peruntungan di sektor ini.
“Penjualan secara umum memang terjadi perlambatan sekitar 5 persen, namun saya optimis pada semesetar II/2017 penjualan masih bisa di genjot,” ujar Sudrajat.
Dijelaskan, pihaknya sedang mengebut penyelesaian ruko 3 lantai di blok A4. Ditargetkan bangunan ini rampung pertengahan 2018 dan sudah bisa diserah terimakan. “Pasca lebaran ini di ruko kami juga telah beroprasi beberapa bisnis kategori bank, leasing company, kontraktor, food and cafe serta salon perawatan wanita,” terangnya.
Sementara itu, Staff Communication Legundi Bisnis Centre, Agung Isnawan mengatakan, memasuki semester II/2017, sales ruko di Gresik memang mulai menunjukkan agresifitasnya. Diprediksi, pasar ruko akan bergairah pada semester II/2017.
“Kebetulan kami berjualan di daerah Gresik Selatan dimana langsung berbatasan dengan akses Tol Sumo. Seiring dengan rampungnya proyek ini, penjualan mulai menunjukkan geliatnya,”ujarnya.
Agung menambahkan, saat ini persaingan antar pengembang di wilayah Gresik cukup kompetitif. Bahkan di wilayah Driyorejo saja sedikitnya ada 9 pengembang yang membangun komplek bisnis dan petokoan. “Harga jual tak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi saat ini. Imbasnya tentu besaran keuntungan tak sebanding dengan biaya operasional. Bahkan belakangan ini terjadi lonjakan harga yang signifikan untuk properti ruko di dijual dengan harga miliaran,” katanya.
Pengurus Harian DPD REI Gresik, Zainul Arief mengungkapkan, ruko cukup sensitif terhadap krisis ekonomi karena merupakan tempat berdagang. Artinya, jika kondisi ekonomi memburuk, maka bisa jadi sebagian pedagang yang menyewa ruko akan menghentikan aktivitas perdagangannya
“Kami memang merasakan penjualannya belum begitu bergairah. Daya beli masyarakat pada tahun ini menurun drastis. Ditambah lagi saat ini properti ruko sedang over supply sementara harganya relatif mahal,” kata Arief.
Sumber : jawpos.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi

Tinggalkan komentar