600-06007895
© Jose Luis Stephens
Model Release: No
Property Release: No
Downtown, Miami River, Brickell Key, Brickell District, Miami, Dade County, Florida, USA
JAKARTA. Lembaga konsultan properti, Savills memproyeksi tingkat kekosongan (vacancy) gedung perkantoran di Jakarta akan terus naik. Jumlah suplai ruang perkantoran baru diproyeksi akan mencapai 1,8 juta m2 dalam rentang tahun 2017 hingga 2020 mendatang.
Hal tersebut membuat tingkat kekosongan diproyeksi akan melonjak menyusul pasokan baru tersebut.
“Tahun 2018 kita masih perkirakan vacancy (tingkat kekosongan) di daerah CBD akan terus meningkat. Dan sampai 2020 memang vacancy masih akan tinggi, tingkat kekosongannya akan terus naik sampai 25%,” kata Kepala Departemen Riset dan Konsultasi Savills Indonesia, Anton Sitorus dalam jumpa pers di Panin Tower, Jakarta, Rabu (26/7/2017).
Adapun proyeksi tersebut telah memperhitungkan tingkat penyerapan yang diperkirakan juga tak bakal naik banyak. Hingga 2020, jumlah serapan pasar perkantoran area CBD diperkirakan hanya sebesar 200 ribu m2.
“Kalau pasokan (suplai) yang direncanakan selesai sesuai dengan jadwal, menurut kita permintaannya (serapan) tidak akan sampai 200 ribu m2,” tutur dia.
Pemilihan Presiden tahun 2019 menurutnya menjadi salah satu faktor yang membuat para pemilik usaha menunggu. Pasalnya, pemilihan umum akan sangat mempengaruhi iklim usaha dan investasi.
“Sementara kondisi ekonomi saat ini tetap solid, kita melihat potensi risiko penurunan untuk pasar perkantoran. Dengan demikian, pemilik tanah harus mengamankan kesepakatan dan mengganti sewa yang telah berakhir sebelum tahun 2019,” ujar Anton.
“Ekonomi kita dibilang jelek enggak, bagus juga enggak. Kalau dalam kondisi normal, ini oke. Tapi untuk membuat sektor bisnis meningkat atau recover dari yang lemah, pertumbuhan ekonomi 5,1% ini belum cukup,” pungkasnya.
Sumber : detik.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi
PEMERIKSAANPAJAK.COM 
Tinggalkan komentar