Kepala Ekonom PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Winang Budoyo mengatakan, pemerintah memang perlu melakukan penanganan pelemahan daya beli masyarakat.
Dia menilai rencana pemerintah melalui program Padat Karya Cash yang akan dimulai pada awal 2018 akan efektif mendorong konsumsi masyarakat, terutama kelompok menengah-bawah.
Sedangkan untuk masyarakat menengah-atas, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah atau kebijakan yang memberikan confidence, sehingga masyarakat mau belanja.
Dia berpendapat, program Padat Karya Cash mirip bantuan langsung tunai (BLT) di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Hanya saja, pada era Presiden Joko Widodo, penerima bantuan ada aktivitasnya, misalnya ikut membangun jalan atau infrastruktur di desa. “Menurut saya, efek program ini akan terlihat pada kuartal I-2018,” kata dia.
Di samping itu, ajang pilkada serentak yang digelar tahun depan juga berpotensi meningkatkan daya beli masyarakat. “Sebagaimana tahun-tahun politik di Indonesia yang sudah terjadi, perputaran uang di masyarakat cukup tinggi bekaitan dengan kegiatan kampanye,” kata dia.
Sementara itu, jika pemerintah mendorong daya beli melalui insentif pajak seperti pemotongan pajak pertambahan nilai (PPN), Winang menilai efeknya tidak bisa langsung terlihat, mungkin baru setahun berikutnya setelah kebijakan itu diterapkan.
Sumber : beritasatu.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi

Tinggalkan komentar