Jawaban Menko Darmin Saat Pencapaian Ekonomi RI Dikritik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution

Pemerintah kerap dikritik para ekonom perihal pencapaian pertumbuhan ekonomi dianggap terlalu percaya diri. Sebab, pemerintah dianggap kurang konsisten dalam menjalankan target ekonomi tersebut.

Sebut saja indikator sosial seperti tingkat kemiskinan, gini rasio dan jumlah pengangguran sering menjadi sasaran kritik.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution dalam Seminar Nasional Outlook Industri 2018 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (11/12).

Meski demikian, dirinya tidak terlalu setuju dengan pandangan para ekonom yang menilai perekonomian Indonesia kurang baik.

Sebagai contoh, Darmin menyebut angka kemiskinan di Indonesia dalam tiga tahun terus mengalami penurunan. Pada September 2013, angka kemiskinan tercatat sebanyak 28,6 juta jiwa atau 11,466 persen dari total penduduk. Kemudian, September 2014 turun menjadi 27,73 juta jiwa atau 10,96 persen, lalu Maret 2015 naik menjadi 28,59 juta atau 11,22 persen, September 2015 turun lagi ke 11,13 persen atau 28,51 juta orang kemudian turun lagi 10,86 persen atau 28,01 juta pada Maret 2016, turun lagi di September 2016 sebesar 10,70 persen menjadi 27,76 juta orang dan turun lagi pada Maret 2017 sebesar 10,664 persen menjadi 27,77 juta orang.

“Biasanya para ekonom mengatakan pertumbuhan berkualitas, apabila pertumbuhan ekonomi dibarengi atau diiringi dengan beberapa indikator yang seringkali dimasukkan dalam indikator sosial. Paling tidak tingkat kemiskinan turun, tingkat pengangguran turun, gini rasio turun, dan seterusnya. Tapi terutama adalah hal itu tadi,” kata Darmin.

Di samping itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tiga tahun terakhir yang cenderung stabil dibanding negara maju lainnya dan tetap mampu mengurangi tingkat pengangguran dan aspek lainnya secara perlahan. Atas dasar itu, Darmin menyebut jika kondisi ekonomi Indonesia berkualitas baik.

“Kalau kita lihat indikator ekonomi kita dua tiga tahun terakhir, terutama dua tahun terakhir, sebetulnya walaupun pertumbuhannya tidask tinggi sekali, ya sekarang ini ada pada angka 5-5,1 persen, tapi dia diiringi perbaikan dari indikator lain yang menunjuk pada kualitas pertumbuhan. Jadi bisa dikatakan, pertumbuhan ekonomi kita kualitasnya baik,” pungkasnya.

Sumber : jawapos.com

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

 



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar