Pemerintah mengklaim terlalu dini untuk bereaksi menanggapi antisipasi peningkatan impor baja China setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penetapan tarif impor.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pihaknya akan menggelar rapat koordinasi terlebih dahulu dengan Menteri perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk membahas lebih lanjut.
“Ya masih terlalu dini lah kita bereaksi, kita nanti rakor dulu dengan menteri terkait,” katanya, Selasa (6/3/2018).
Darmin memastikan saat ini masih berlangsung tarik-menarik antara sejumlah negara dan Amerika Serikat terutama Jerman dan China. Untuk itu, pemerintah masih akan memantau lebih lanjut hasil ke depan.
Meski demikian, Darmin juga tidak menangkis jika kebijakan Trump diimplementasikan baja asal China akan masuk ke semua pasar dagang, serta tidak menutup kemungkinkan membanjiri Indonesia.
“Sebenarnya di Indonesia yang bekas dari China juga ada. China membangun industri bajanya yang besar-besaran pada waktu olimpiade dulu [2008], jadi memang dia kapasitasnya besar sekali,” ujar Darmin.
Sebelumnya, melalui pernyataan Presiden Trump Negara Paman Sam akan menerapkan tarif bea masuk untuk impor baja sebesar 25%. Selain baja, Pemerintah AS juga akan memasang tarif bea masuk untuk aluminium sebesar 10%.
Kementerian Perindustrian pun tengah mengkaji beberapa langkah untuk mengantisipasi hal ini. Salah satunya mengenai Permendag 22/2018 tentang Ketentuan Impor Besi atau Baja, Baja Paduan, dan Produk Turunannya.
Sumber : bisnis.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi
Tinggalkan Balasan