Sri Mulyani Sebut Pemeriksaan Pajak seperti ‘Pisau’

tax graph illustration design

JAKARTA – Pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan pemeriksaan pelanggaran administrasi perpajakan hingga penyembunyian aset oleh wajib pajak (WP). Kebijakan ini dilakukan seiring dengan berjalannya program pengampunan pajak (tax amnesty).

Atas dasar dihentikannya kebijakan pemeriksaan tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pun mendapat protes keras dari para aparatur penegak pajak. Pasalnya, kebijakan tersebut dirasa tidak tepat di tengah pemerintah sedang gencar ingin mendapatkan dana repatriasi hasil kebijakan tax amnesty sebesar Rp165 triliun, ditambah lagi target penerimaan pajak tahun ini yang sebesar Rp1.320 triliun.

“Aparat saya berat bilang ‘Ibu suruh saya stop periksa tapi harus setor Rp165 triliun dan mencapai penerimaan pajak Rp1.320 triliun’,” ucapnya di hadapan 10.000 peserta sosialisasi tax amnesty, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (1/8/2016).

Selama ini, pemeriksaan pelanggaran administrasi perpajakan hingga penyembunyian aset tersebut menjadi momok yang menakutkan bagi para WP. Sedangkan di sisi lain, bagi aparat pajak hal ini dianggap sebagai instrumen bukti agar para WP yang belum taat tersebut bisa dipaksa untuk membayar pajak.

“Makanya ini seperti pisau, dipakai untuk ancaman atau kedisiplinan. Kami berusaha aparat pajak tidak akan melakukan itu. Nomor telepon tadi itu kalau sudah mau ikut ini terus masih ada intimidasi,” terangnya.

Akan tetapi, kata Sri, kebijakan tersebut merupakan cara terbaik bagi pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan untuk bisa menjalankan fungsi mengumpulkan uang negara melalui perpajakan, tanpa adanya intimidasi.

“Saya yakin mengumpulkan uang negara melalui perpajakan tanpa menakuti dunia bisnis. Karena itu bisa dilakukan, dan ini janji kami,” tuturnya.

Sumber: http://www.pengampunanpajak.com

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Pengampunan pajak

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar