JAYAPURA – Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jayapura, Kresna Aditya Payokwa menyatakan, dengan adanya dukungan kebijakan tax amnesty di Papua dapat meningkatkan volume transaksi.
”Jadi kalau pada bulan sebelumnya transaksi investor setiap bulan mencapai Rp90 miliar, pada bulan Juli 2016 menjelang lebaran nilai transaksi di Jayapura mengalami peningkatan hingga Rp133 miliar. Volume transaksi meningkat berkaitan dengan masa tax amnesty,” kata Kresna di Jayapura.
Kresna mengatakan, dengan adanya kebijakan tax amnesty, maka perusahaan-perusahaan yang sudah terdaftar pada bursa efek mendapat keuntungan sehingga bisa berkontribusi pada pembangunan di Papua.
“Tax amnesty berkontribusi untuk memberikan modal bagi perusahaan yang terdaftar di pasar modal, sehingga diharapkan mendukung pembangunan infrastruktur di Papua,” ujarnya.
Menurut dia, khusus untuk meyukseskan kebijakan tax amnesty ini, BEI Perwakilan Jayapura telah membuka help desk tax amnesty bersama perusahaan sekuritas yang telah ditunjuk pemerintah yaitu RBH Securities Indonesia.
“Kantor BEI Perwakilan Jayapura yang akan bertugas memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai pengampunan pajak,” katanya.
Menindaklanjuti penerapan UU Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) yang telah diterapkan oleh pemerintah pada 18 Juli 2016 lalu, pemerintah telah menuunjuk pasar modal sebagai salah satu instrumen keuangan yang berada di garda terdepan dalam penerapan dana tax amnesty.
Tax amnesty atau pengampunan pajak adalah kebijakan pemerintah berupa penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan syarat wajib pajak diharuskan mengungkap harta dan membayar uang tebusan.
Sumber: http://www.pengampunanpajak.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Pengampunan pajak
PEMERIKSAANPAJAK.COM 
Tinggalkan komentar