Mengarungi 2017, pengusaha lebih hati-hati
Uncertainty is the only certainty there is, and knowing how to live with insecurity is the only security. Kalimat ahli matematika asal Amerika Serikat John Allen Paulos ini, kiranya pas mewakili bagaimana sikap para pengusaha mengarungi 2017 yang lindap. Ketidakpastian adalah satu-satunya kepastian yang ada, dan menguasai cara hidup dalam situasi terancam merupakan cara aman satu-satunya.
Arah kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) belum jelas. Kabar rencana The Federal Reserve (The Fed) mengerek suku bunga fed funds rate makin menguat bakal naik menjadi 1,2% sepanjang 2017 dari posisi 0,65% di 2016. Alhasil, efeknya bakal merembet ke volatilitas rupiah. Padahal rupiah yang tak stabil adalah “musuh” pengusaha.
Bank Mnadiri memprediksi, sepanjang tahun 2017 rupiah bakal bergerak antara Rp 13.300-Rp 13.700 untuk akhirnya berada di Rp 13.400 per dollar AS di akhir tahun. Situasi ini masih ditambah melambatnya ekonomi Tiongkok yang sepertinya berlanjut.
Harga-harga komoditas yang selalu jadi andalan ekspor Indonesia memang berangsur-angsur membaik, seperti batubara dan kelapa sawit (CPO). Lalu, organisasi Negara-negara pengekspor minyak (OPEC) pun sudah sepakat memangkas produksi 1,2 juta barel jadi 32,5 juta barel per hari. Sentimennya, tentu akan mengerek hanrga minyak sampai ke level US$ 60 per barel. Cuma, siapa yang bisa memastikan harga akan bertahan tinggi terus-terusan?
Harus jalan bareng
Pemerintah dan wakil rakyat pun menyebut, risiko terbesar 2017 adalah ketidakpastian. Sri Mulyani meyakinkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 lebih kredibel dan realistis. Angka-angka di atas kertas terlihat mantap dan realistis. Istilah Ani, panggilan akrab Sang Menteri Keuangan: menggambarkan titik seimbang optimisme dan kehati-hatian karena tahu ada tantangan eksternal dan internal yang harus kita hadapi dan selesaikan, “tegasnya.
Sayang, bukan Cuma APBN yang jadi focus utama para pengusaha. Hariyadi B. Sukamdani, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengatakan, semua pebisnis waspada terhadap ketidakpastian. Solusi mengarungi tahun 2017, lanjut dia adalah hati-hati. Bahkan, barangkali,lebih waspada ketimbang sebelumnya.
Mengapa?Sebab faktanya, pencapaian ekonomi Indonesia sepanjang 2016 belum memuaskan. Suku bunga Bank Indonesia (BI) yang sejak 19 Agustus 2016 dikenalkan istilah BI 7-day (reverse)repo rate, sudah turun ke 4,75%, namun kredit Cuma tumbuh 8%-9% saja sepanjang 2016.
Kata Ekonom Bank Central Asia David Suual, persoalan utama memang bukan pada bunga yang kurang rendah. Melainkan permintaan kredit. “Walau sudah dikasih plafon, pengusaha belum menggunakannya. Hanya sekitar 80% dari plafon yang digunakan, “ujar David.
Bayangkan, kuartal IV 2016 harus tumbuh 5,28% agar pertumbuhan ekonomi sepanjang 2016 bisa 5,1% year on year. Tahun depan, Pemerintah bahkan membikin dua scenario proyeksi pertumbuhan ekonomi: tumbuh 5,1% dan 5,3%.
Untuk bisa samapi 5,3%, kuncinya terletak di reformasi structural. Strategi reformasi ini ada tiga, yaitu optimalisasi pendapatan, kualitas belanja, dan menjaga kesinambungan pembiayaan anggaran.
Realisasi pembangunan infrastruktur yang cepat juga bakal menjadi factor kunci membuat ekonomi mengembang sesuai prediksi. Paket-paket kebijakan juga sebaiknya tak berhenti di level atas para birokrat, sementara di lapangan tak jalan.”Kita harus hilangkan dulu hambatan-hambatan structural. Kemudahan berbisnis harus diperbaiki”, tegas David.
Tanpa itu, cita-cita menggaet skor kemudahan berbisnis di level global dari 106 menjadi 91 pada 2017 lalu naik jadi 40 di 2019, bakalan Cuma jadi mimpi. Solusi lainnya yang harus diusahakan, imbuh Hariyadi, adalah nilai tambah. “Barang impor harus pelan-pelan dikurangi dan bisa dihasilkan di dalam negeri, “tegasnya.
Juga, memperbaiki tata niaga industry. Terakhir, jangan jalan sendiri-sendiri. Semua pihak harus jalan bareng, mulai dari pemerntah, para pengusaha, akademisi, dan sebagainya. Kalau tidak, bisa babak belur kita tersesat di 2017 yang lindap.
Sepertinya, memang menguasai cara menaklukkan ancaman merupakan cara aman satu-satunya ya? Ancaman yang bernama ketidakpastian.
Penulis: Andri Indradie, Tedy Gumilar, Arsy Ani Sucianingsih
Sumber: TABLOID KONTAN
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi

Tinggalkan komentar