Optimisme Ekonomi Tak Dorong Daya Beli


SURVEI Bank Indonesia (BI) menunjukkan, indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Februari 2017 naik 1,8 poin dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 117,1. Peningkatan indeks ekonomi saat ini (IKE) disebabkan oleh peningkatan indeks ketersediaan lapangan pekerjaan dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama. Sementara, ekspektasi konsumen (IEK) dalam enam bulan ke depan meningkat karena adanya ekspektasi kegiatan usaha dan ketersediaan lapangan pekerjaan.
Namun, indeks penghasilan dalam IKE maupun indeks ekspektasi penghasilan dalam IEK sama-sama turun. Indeks penghasilan kondisi ekonomi saat ini turun 0,3 poin menjadi 118,2. Sementara indeks ekspektasi penghasilan enam bulan mendatang turun lebih dalam 2,1 poin menjadi 140,8. Konsumen juga memperkirakan tekanan kenaikan harga di tiga bulan ke depan menurun. “Meskipun permintaan sembilan bahan pokok mulai meningkat menjelang puasa pada akhir Mei 2017, peran pemerintah menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi barang diperkirakan menahan laju kenaikan harga, “kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, Rabu (8/3).
Ekonom Maybank Indonesia Juniman melihat, ekspektasi konsumen terhadap proyek infrastruktur dan padat karya membuat optimisme konsumen terhadap lapangan pekerjaan meningkat. Namun di sisi lain, penghasilan yang diterima masyarakat belum bisa mengompensasi potensi kenaikan inflasi tahun ini. Akibatnya, indeks penghasilan saat ini maupun enam bulan ke depan turun.
Dia bilang, survei BI itu menunjukkan bahwa kenaikan optimisme konsumen belum bisa ikut menaikkan daya beli. “Yang penting adalah daya beli. Kalau hanya optimisme saja sama tanpa ada daya beli, bohong,” tambahnya.
Sumber : Kontan, Kamis, 9 Mar 2017

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar