Penundaan Gaji PNS ke-13 jadi Biang Kerok Pelemahan Daya Beli

Jakarta. Bank Indonesia (BI) mencatat pelemahan daya beli masyarakat selama Juni 2017. Inilah yang menjadi salah satu bahan pertimbangan BI dalam memutuskan kebijakan moneter pada bulan ini.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Dodi Budi Waluyo mengatakan, pelemahan konsumsi tercermin dari perlambatan penjulan ritel hingga semester I 2017. Angka penjualan ritel selama Juni tercatat turun 6,7 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Ia mengungkapkan, pelemahan nilai konsumsi disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya, yakni gaji ke-13 pegawai negeri sipil (PNS) yang baru cair pada awal Juli.

Tidak hanya itu, tarif listik juga berdampak pada pelemahan penjualan sektor ritel. Pemerintah melakukan penyesuaian tarif listrik bersubsidi tahun ini. Hal ini pun berdampak pada penurunan konsumsi masyarakat dan pihak swasta.

“Daya beli masyarakat terpengaruh tarif listrik dan penundaan gaji PNS aktif dari Juni ke Juli,” ujar Dodi, Kamis (20/7).

Hanya saja, saat ini, konsumsi dinilai telah mengalami perbaikan. Hal ini terlihat dari meningkatnya penjualan ritel, seperti sepeda motor hingga makanan.

“Tetapi, kami lihat indikator awal sudah mengalami perlambatan. Tapi, motorcycle (sepeda motor) meningkat cukup signifikan, makanan, pakaian, dan produk equipment mulai membaik,” imbuhnya.

Konsumsi masyarakat diperkirakan terus meningkat, utamanya karena investasi yang telah meningkat pada sektor sumber daya alam hingga investasi. Pada kuartal kedua tahun ini, konsumsi masyarakat diperkirakan berada di atas empat persen.

“Namun, memang angka proyeksi konsumsi kuartal kedua ini di bawah perkiraan kami di awal. Itu yang kami lihat,” pungkasnya.

Sumber: cnnindonesia.com

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Artikel

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar