Peralihan dari belanja secara konvensional ke belanja dalam jaringan (daring) alias online, ditengarai ikut mempengaruhi angka penjualan industri ritel. Meski tidak tersedia data yang valid dan bisa menjadi pegangan, sedikit banyak faktor e-commerce ikut memberikan pengaruh
Pengguna internet aktif di Indonesia mencapai 123,3 juta orang, yang mewakili 47% dari total populasi. Data ini merujuk pada publikasi Getcraft bertajuk Indonesia’s Digital and Content Marketing Report in 2017 .
Survei yang digelar Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) akhir tahun lalu, 61,10% responden memiliki aplikasi e-commer di gawai cerdasnya. “Sulitnya kita tidak punya data transaksi online dan siapapun bisa berjualan online,” kata Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Damhuri Nasution.
Catatan KONTAN, transaksi belanja via daring memang mengalami lonjakan saat puasa dan lebaran tahun ini. Di Blibli. com nilai transaksi naik 200% dibanding lebaran tahun sebelumnya. Blanja.com, e-commerce milik PT Telkom (Persero) Tbk meraih kenaikan 78% dibanding bulan-bulan biasanya. Kondisi serupa juga terjadi di Lazada. Transaksi di situs belanja milik Alibaba itu naik 2,5 kali lipat dibanding ramadhan 2016.
Di sisi lain, produsen sudah mulai membagi fokusnya ke ranah daring untuk menggenjot penjualan. Toko-toko resmi milik produsen bertebaran di situs belanja. Unilever misalnya, menancapkan kuku di Lazada dan Blibli.com. Samsung membuka official store di Lazada. Sementara P&G dan Oppo membuka lapak di Tokopedia.
Sumber : Kontan
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi

Tinggalkan komentar