JAKARTA., Laju pertumbuhan kredit di semester II sulit untuk bertumbuh. Pertumbuhan kredit di akhir tahun ini diperkirakan hanya 9%.
Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan kredit di semester I terbantu karena ada Lebaran. Sejak Mei, permintaan modal kerja mulai meningkat karena banyak orang yang membeli bahan baku untuk didagangkan.
“Tapi sesudah Lebaran kan sudah jualan, punya duit bisa dikembalikan ke perbankan. Jadi kredit pertumbuhan di kuartal ke depan agak berat. Ini ujian di second semester,” tuturnya di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (20/7/2017).
Menurutnya, laju pertumbuhan kredit bisa terdorong saat memasuki kuartal IV. Oleh karena itu, diproyeksikan rata-rata untuk laju pertumbuhan kredit di semester I sekira 9%-10%.
“Saya sih perkirakan sampai akhir tahun 9-10% secara industri, kita sendiri (BCA) sampai Juni sekira 12%. Tapi itu kan yoy dari Juni tahun lalu ke Juni ini. Kita harap sih bisa bertahan. Tapi mungkin sampai akhir tahun 9%-10%,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL). Jahja mengatakan, sekarang ini NPL sangat terkendali dan restruktur mulai jalan.
“NPL semester II juga lebih terkendali. Kita harap ke depan bisa lebih baik,”ujarnya.
Guna mengurangi kredit bermasalah, Jahja mengatakan, BCA memberikan kesempatan restrukturisasi asalkan perusahaan tersebut masih bisa bayar dan cash flow masih ada. Tapi jika memang perusahaan sudah tidak bisa berjalan lagi usahanya, maka akan dilihat jaminan-jaminannya.
“Kebanyakan dari restrukturisasi cuma masalah cash flow kadang-kadang itu,” tandasnya.
Sumber : okezone.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi

Tinggalkan komentar