
Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gajah Mada A Tony Prasentiantono memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tidak akan mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah di kisaran 5,3-5,4 persen di tahun depan. Sebab, daya beli masih akan mengalami pelemahan, sejalan dengan masyarakat yang masih mengerem tingkat konsumsinya.
Namun, Tony menyebutkan ada beberapa hal positif yang dapat membuat pertumbuhan ekonomi di tahun depan lebih baik dari tahun ini, antara lain stabilitas harga komoditas, stabilitas rupiah, peningkatan investasi, capital inflow, dan inflasi yang tetap rendah.
“Adanya hal itu diyakini akan memberikan sentimen positif terhadap ekonomi,” ungkap Tony, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Senin, 20 November 2017.
Tony mengaku, walaupun target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen sampai 5,4 persen di tahun depan diperkirakan tidak mencapai target, tapi angka itu lebih baik bila dibandingkan pencapaian di 2017 yang mengalami kelesuan ekonomi sebagai dampak ketidakpastian serta agresitivitas pajak yang mendorong konsumen cenderung mengerem konsumsi.
“Pertumbuhan ekonomi di 2018 akan berada di bawah dari target batas atas yang telah ditetapkan pemerintah. Ekonomi tetap lebih tinggi dari 5,3 persen belum memungkinkan karena faktor Volatility, Uncertainty, Compexity dan Uncertainly (VUCA) yang cukup kuat,” ungkap Tony.
Meski demikian, bilang Tony, ekonomi Indonesia masih bisa meningkat ke posisi 6-7 persen di kemudian hari lantaran, pemerintah sedang giat membangun infrastruktur hingga pelosok daerah Indonesia.
Ditempat yang sama, Direktur Eksekutif Charta Politica Indonesia, Yunarto Wijaya menambahkan, dampak kondisi politik dalam negeri terhadap pasar modal di Indonesia, pengaruhnya masih sangat kecil, bila dibandingkan dengan tekanan yang datang dari global. Tapi, kondisi politik dalam negeri yang stabil dapat memberikan kepercayaan penuh pada investor, khususnya investor asing.
“Tapi kami harapkan pelaku pasar bisa percaya dengan kondisi pasar modal Indonesia, dengan kondisi politik di Indonesia yang stabil,” pungkas Yunarto.
Sumber : metrotvnews.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi
Tinggalkan komentar