
Besaran anggaran pendidikan Indonesia mendapat sorotan Bank Dunia. Hal ini lantaran anggaran yang dikeluarkan tidak berbanding lurus dengan kualitas pendidikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sorotan tersebut menjadi fenomena yang perlu diselesaikan pemerintah, apalagi kualitas pendidikan Indonesia masih kalah dari Vietnam. Padahal, kata Sri anggaran pendidikan Vietnam sama dengan Indonesia yakni 20 persen.
Menurut Sri, perbedaan kualitas pendidikan Indonesia dengan Vietnam terlihat dari daftar peringkat yang diberikan oleh World Economic Forum, yakni Indonesia di peringkat ke 53 sedangkan Vietnam berada di peringkat ke 8 terbaik dunia.
“Spending-nya sama, 20 persen dari budget negara untuk pendidikan, tapi hasilnya sangat berbeda,” ujar Sri kepada wartawan di Hotel Shangri-la, Jakarta, Rabu (22/11).
Lebih lanjut Sri mengakui dari anggaran yang dipatok, setiap anak Indonesia bisa bersekolah, namun yang menjadi pertanyan apakah sekolah memberikan pengajaran yang bermutu atau tidak.
Hal itu, sambung Sri tidak terlepas dari kualitas pendidik di sekolah. Apalagi dalam penilaiannya banyak guru yang direkrut hanya untuk menambah jumlah pengajar serta karena bagian dari tim suskes kepala daerah.
“Banyak guru direkrut tidak sesuai kualifikasi. Proses sertifikasi guru di Indonesia juga termasuk yang sangat mudah dan setelah mendapat sertifikat, tidak bisa cek kinerjanya,” ujarnya.
Diketahui, anggaran pendidikan dalam APBN 2018 mencapai Rp 441 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2017 yang hanya Rp 416 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari belanja infrastrukur yang sebesar Rp 410 triliun.
Sumber : rmolbabel.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Artikel
Tinggalkan komentar