Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati memperkirakan daya beli masyarakat Indonesia di 2018 masih belum mengalami perbaikan. Artinya, artinya daya beli masyarakat masih akan lesu.
Dia mengungkapkan, salah satu faktor penyebab daya beli masih lesu di tahun depan adalah masih tingginya angka pengangguran.
“Ketersediaan lapangan kerja masih di bawah capacity (kapasitas) atau kebutuhan, artinya banyak pengangguran terselubung yang sumber pendapatannya terbatas. Kalau begitu, maka indeks keyakinan mendapatkan pekerjaan kan masih 80 persen kan sekarang, ini akan pengaruhi daya beli masyarakat di 2018,” kata Enny, dalam sebuah acara diskusi, di Jakarta, Senin (4/12).
Enny menjelaskan, ketersediaan lapangan kerja sangat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Sementara itu, persoalan lapangan kerja masih belum menunjukkan perbaikan. “Nah ini lapangan kerja sudah akhir tahun masih ada masalah,” ujarnya.
Selain itu, faktor yang mempengaruhi daya beli masyarakat adalah stabilitas harga kebutuhan barang pokok.
“Lalu stabilnya harga kebutuhan pokok, apalagi sekarang PLN mau ada penyederhanaan segala macam. Sekarang berbagai macam infrastruktur dibangun, sektor riil kita terpuruk, infrastruktur ini layani siapa? kan impor-impor semua ini.”
Sumber : merdeka.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi

Tinggalkan komentar