Ketergantungan Impor

Berpendapat senada, pengamat ekonomi Indef Bhima Yudhistira menyatakan, model pertumbuhan Indonesia memang tidak sustainable. Selain karena besarnya kandungan impor bahan baku di sektor industri, lebih dari 70% barang yang diekspor merupakan komoditas mentah dan olahan primer.

“Ekspor memang tumbuh cukup tinggi yakni 9,09%, namun impornya juga naik tinggi 8,06%. Ini mengakibatkan net ekspor kurang dari 2%. Naiknya ekspor didorong pemulihan harga komoditas. Apabila harga komoditas tahun 2018 berbalik arah atau melambat, ekspor akan jatuh,” tutur Bhima.

Kelemahan lain dari struktur PDB adalah konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 56% terhadap PDB justru mengalami penurunan pertumbuhan pada 2017, yakni hanya 4,95%, lebih rendah dari 2016 sebesar 5,01%. Konsumsi rendah dipicu oleh kebijakan pencabutan subsidi listrik pada awal 2017.

“Kemudian ada kecenderungan orang kaya menahan belanja akibat takut dikejar pajak. Ini mengakibatkan ritel menengah atas berguguran,” kata Bhima.

Sumber : beritasatu.com

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

 



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan komentar