![]()
Sebagai bendahara negara, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertugas untuk mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang salah satunya didapatkan dari pajak.
Sri Mulyani tak henti-hentinya mengingatkan para wajib pajak untuk membayarkan kewajibannya. Sebab uang pajak sangat berguna untuk meratakan kemakmuran rakyat.
“Tahukah anda? Uang pajak Anda sangat berguna untuk memeratakan kemakmuran rakyat,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram pribadi yang diunggahnya Kamis (22/2) pagi.
Dia menjelaskan mereka yang kaya dan berpendapatan tinggi membayar pajak lebih banyak. Lain halnya dengan mereka yang miskin tidak membayar pajak dan justru mendapat bantuan pemerintah baik dalam bentuk transfer uang untuk keperluan makan, menyekolahkan anak, memperbaiki kesehatan dan gizi keluarga tidak mampu.
“Dengan demikian, pajak adalah sarana untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan. Pajak adalah alat kita bersama untuk menciptakan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” terangnya.
Sri Mulyani menyebut sebagian besar rakyat miskin Indonesia berada di pedesaan. Untuk itu Presiden Jokowi mencanangkan pemberian dana desa. Dana pembangunan tersebut tak lain merupakan pajak yang telah dibayarkan.
Dalam unggahan tersebut, Sri Mulyani lantas mencontohkan salah satu contoh nyata dari dana desa yaitu Desa Munduk Temu, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali.
Desa Munduk Temu dapat dikatakan terpencil karena berada di ujung Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Wilayahnya berbukit-bukit dengan ketinggian 600-700 meter di atas permukaan laut.
“Lebih dari 90 persen warga Desa Munduk Temu memiliki mata pencaharian berkebun dengan komoditas utama kopi dan salak,” jelasnya.
Di desa itu, kata dia, ditanami pula areal perkebunan dengan buah-buahan seperti jeruk, manggis, dan durian dengan sistem tumpang sari.
“Penduduk yang akan berkebun harus berjalan kaki cukup jauh melewati jalan setapak untuk mengangkut hasil panen. Kontur jalan yang naik-turun serta kondisi cuaca yang kerap kali hujan tentu membuat jalan licin serta sulit dilalui,” ujarnya.
Sejak tahun 2015-2017 desa ini sudah membangun jalan sepanjang 9,24 kilometer. Dia menyebut jalan yang dibangun menggunakan dana desa ini sangat meringankan masyarakat desa dalam membawa hasil kebunnya sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Jalan desa #IniPunyaKita, ini milik saudara kita masyarakat Desa Munduk Temu yang dibangun menggunakan #Uangkita melalui dana desa,” tandasnya.
Sumber : jawapos.com
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Pajak
Tinggalkan komentar