BI mewaspadai tekanan nilai tukar rupiah

JAKARTA. Nilai tukar rupiah mulai bergerak stabil pada April 2018. Namun Bank Indonesia (BI) tetap mewaspadai volatilitas rupiah. Pasalnya, tekanan terhadap nilai tukar rupiah biasanya tergolong besar memasuki kuartal II-2018.

Hal ini disebabkan adanya pembayaran kewajiban pemerintah ke luar negeri dan naiknya suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed). “Biasanya pada kuartal pertama, tekanan pada current account (transaksi berjalan) ada. Di kuartal II akan ada tekanan lagi (lebih besar),” jelas Gubernur (BI) Agus Martowardojo, Rabu (11/4).

BI mencatat transaksi berjalan selalu mengalami peningkatan defisit pada kuartal II dibandingkan kuartal I. Itu adalah imbas pembayaran bunga utang pemerintah dan swasta ke luar negeri. Juga musim pembagian dividen.

Tahun 2017 misalnya, defissit transaksi berjalan kuartal II sebesar US$ 4,80 miliar, naik dari kuartal sebelumnya US$ 2,18 miliar. Pada saat bersamaan, neraca pendapatan primer menyumbang kenaikan defisit dari US$ 7,77 miliar menjadi US$ 8,39 miliar.

Agus bilang BI telah memahami siklus tersebut. Untuk itu BI akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk memberikan keyakinan kepada seluruh masyarakat. “Secara siklus kami sudah tahu karena di kuartal II ada bayar kewajiban yang ada. Kami juga memahami FFR akan naik 3 kali di Maret, Juli, dan Desember. BI tentu akan bersama dengan pemerintah dan OJK akan koordinasi sehingga masyarakat paham,” jelas Agus.

Deputi Gubernur BI sekaligus Gubernur BI terpilih Perry Warjiyo menegaskan, pihaknya akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai kondisi fundamentalnya. “BI tidak segan-segan intervensi baik dalam suplai dollar di pasar valas maupun membeli SBN (surat berharga negara) jika nilai tukar mendapat tekanan,” terang Perry.

Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina menyatakan, tekanan rupiah di kuartal II biasanya meningkat karena ada aktivitas pembayaran bunga utang. Namun, nilai tukar juga ditentukan sentimen pasar dan faktor eksternal.

Jika sentimen pasar dikelola dengan baik, nilai tukar rupiah bisa stabil. Seperti pada tahun lalu, rata-rata nilai tukar rupiah pada kuartal II-2017 sebesar Rp 13.310 per dollar AS, menguat dibandingkan kuartal sebelumnya yang rata-rata Rp 13.348.

Sumber: Harian Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: