
CALIFORNIA. Musim pembagian dividen juga tengah dinikmati oleh pemegang saham perusahaan-perusahaan besar dunia. Sejauh ini, raksasa teknologi Amerika Serikat, Apple Inc, merupakan perusahaan yang paling royal membagikan keuntungan.
Perusahaan yang dirintis mendiang Steve Jobs ini tercatat sebagai perusahaan pemberi dividen terbesar di dunia. Jumlah dividen produsen iPhone tersebut mencapai US$ 13,22 miliar atau setara Rp 175,83 triliun.
Nilai dividen yang diberikan Apple atas laba bersih kinerja tahun buku 2016 itu, meningkat 10,5% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah dividen yang digelontorkan Apple tersebut melampaui dividen perusahaan minyak asal Texas AS, Exxon Mobil Corporation kepada para pemegang sahamnya.
Mengutip berita CNBC, Rabu (3/5), dividend Exxon Mobile tersebut naik 3% dari tahun lalu. Menyusul di belakangnya Microsoft Corporation dengan nilai dividen sebesar US$ 12,06 miliar.
Selain ketiga perusahaan besar terbesar tersebut itu, masuk dalam jajaran sepuluh bsar perusahaan pembagi dividen terbesar di dunia lainnya adalah AT&T, Verizon Communications, Johnson, Johnson & Johnson, General Electric, Chevron, Pfizer dan JP Morgan Chase.
Bukan tanpa sebab Apple meningkatkan porsi pembagian dividen bagi pemegang saham. Salah satu penyebabnya adalah penurunan kinerja kuartal II-2017 Apple yang berakhir pada 1 April 2017. Penjualan Apple yang dibawah prediksi menyebabkan saham perusahaan tersebut mendapat tekanan jual.
Untuk menahan harga, manajemen Apple tak sungkan mengingkatkan dividen dari sebelumya 57 sen dollar per saham menjadi 63 sen dollar per saham. Penambahan dividen tentu bukan menjadi masalah bagi Apple yang memiliki dana tunai sebesar US$ 256,8 miliar.
Berdasarkan catatan S&P Dow Jones Indices, dividen Apple ini merupakan kenaikan dividen kelima sejak perusahaan ini mulai membagi keuntungan ke pemegang saham. Tahun sebelumnya, pertumbuhan dividen perusahaan produsen smartphone itu lebih rendah dari saat ini, yaitu hanya 9,6%. “Mereka membayar lebih besar dan itu bagus,” tutur Howard Silverblatt, analis S&P Dow Jones Indices.
Analis memperkirakan dividen apple bisa saja kembali meningkat jika tidak memperbesar bujet buyback saham. Apple telah menganggarkan tambahan dana senilai US$ 35 miliar untuk program pembelian kembali saham. Alhasil, total alokasi dana Apple bagi program buyback saham mencapai US$ 210 miliar sampai Maret 2019.
Sumber: Harian Kontan, Kamis, 4 Mei 2017
http://www.pemeriksaanpajak.com
Kategori:Berita Ekonomi
Tinggalkan komentar