Sementara itu, pengamat ekonomi Eric Sugandi mengatakan, pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan sekitar 5,1%. Sedangkan untuk tahun depan diharapkan bisa tumbuh 5,3%.

Menurut dia, kuncinya pemerintah harus menjaga daya beli masyarakat agar konsumsi rumah tangga tetap kuat karena konsumsi rumah tangga adalah mesin utama pertumbuhan ekonomi.

“Di antaranya dengan jaga inflasi bersama BI dan jangan naikkan administered prices, terus pacu belanja infrastruktur, fasilitasi investasi dan daya saing industri, kalau perlu buat paket-paket kebijakan baru,” tambah dia.

Mengenai penerimaan negara, dia berpendapat sejak awal target pemerintah untuk penerimaan ketinggian dan tidak realistis. “Saya harap tahun depan pemerintah makin lebih realistis dalam menetapkan target-target di APBN,” katanya.

Kalau penerimaan di bawah target, lanjut dia, maka mau tidak mau belanja yang bukan prioritas mesti dipangkas atau ditunda. “Tetap intensifkan pengumpulan pajak dari WP dan perluas objek pajak, misalnya transaksi dagang online. Pelatihan untuk petugas pajak di lapangan juga perlu karena banyak yang tidak begitu helpful bantu WP,” tambah dia.

Sumber : beritasatu.com

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com

Kategori:Berita Ekonomi

Tag:artikel pajak, berita pajak, berita pengampunan pajak, berita tax amnesty, cara ikut pengampunan pajak, cara ikut tax amnesty, dampak tax amnesty, DPR, efek tax amnesty, ikut pengampunan pajak, ikut tax amnesty, kebijakan negara, kebijakan pajak, kebijakan pemerintah, pajak, pajak indonesia, pelaksanaan pengampunan, pelaksanaan pengampunan pajak, pelaksanaan tax amnesty, pemeriksaan, pemeriksaan pajak, pemutihan pajak, penerimaan negara, penerimaan pajak, Pengampunan pajak, repatriasi dana, repatriasi dana dari luar negeri, tarif pengampunan pajak, tarif tax amnesty, tax amnesty, update tax amnesty