Kinerja APBN Naik, Ekonomi Melaju

Kinerja penerimaan pajak kuartal I 2018 mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam tiga tahun terakhir

JAKARTA. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sepanjang tiga bulan pertama menunjukkan kinerja apik dibandingkan tahun lalu. Penerimaan negara yang lebih tinggi, diharapkan bisa mendukung penggunaan belanja negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Sehingga pada kuartal I 2018 ini, diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,2% secara tahunan atau year on year (yoy). Angka itu lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2017 yang 5,01%.

Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat penerimaan negara triwulan I 2018 mencapai Rp 333,8 triliun, naik 12,7% yoy. Semua sumber penerimaan, baik pajak, cukai, hingga bukan pajak tumbuh dobel digit. “Terutama kinerja pajak, bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tanpa memperhitungkan penerimaan tax amnesty, kinerja tahun ini adalah yang tertinggi sejak tahun 2015,” jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (16/4).

Realisasi penerimaan pajak mencapai Rp 244,5 triliun atau 17,6% dari target APBN 2018. Pertumbuhan penerimaan pajak ditopang oleh pertumbuhan pajak penghasilan  (PPh) nonmigas 8,36% dan pajak pertambahan nilai (PPN) yang tumbuh 15,03%.

Pertumbuhan PPh non migas dan PPN menjadi pertanda ekonomi tumbuh. Daya beli masyarakat semakin pulih. Disisi lain, belanja pemerintah juga meningkat, sehingga pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini diyakini lebih besar dari periode sama tahun lalu. “Kuartal I bisa 5,2%,” ujar Menkeu.

Kinerja pajak tahun ini adalah yang terbaik dalam tiga tahun terakhir.Perkiraan tersebut lebih tinggi dari proyeksi Bank Indonesia yang sebesar 5,11%. Diperkirakan, ekonomi akan melaju semakin kencang pada kuartal II seiring peningkatan belanja pemerintah, pemulihan daya beli akibat momentum Lebaran.

“Kuartal II ada bulan puasa dan Lebaran, ini membuat sesuatu yang positif, lalu ada juga THR dan gaji ke-13, semua momentum akan positif. Stabilitas pangan akan tetap dijaga, yang sifatnya volatile bisa tetap terjaga, inflasi rendah, daya beli naik, dan growth positif,” katanya.

APBN SehatSedangkan belanja negara hingga 31 Maret lalu mencapai Rp 419,6 triliun atau 18,9% dari target APBN 2018 sebesar Rp 2.220,7 triliun. Realisasi tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat yang tumbuh 14,21% dari tahun lalu atau 16,1% dari pagu APBN 2018 dan transfer daerah dan dana desa yang turun 4,9% atau mencapai Rp 185,6 triliun (24,2% dari pagu APBN 2018).

Pencapaian ini menimbulkan defisit anggaran sebesar 0,58% dari PDB atau sebesar Rp 85,78 triliun. Angka ini turun dibandingkan tahun sebelumnya yang 0,76% dari PDB.

“Di 2016 bahkan tiga bulan pertama sudah defisit 1,13%. Jadi kelihatan sekali trennya dalam APBN kita yang semakin baik dan kuat,” jelas Sri Mulyani.

Dari sisi keseimbangan primer, sampai 31 Maret 2018 juga lebih kecil dari tahun sebelumnya. Pada tahun ini, defisit keseimbangan primer Rp 17,3 triliun, turun dari tahun lalu yang Rp 38,7 triliun. Pada periode sama tahun 2016 juga lebih besar lagi, yakni mencapai Rp 90,4 triliun.

“Penurunan defisit ini menunjukkan kami terus upayakan APBN dalam kondisi sehat dan fit. Karena kami terus antisipasi kondisi ekonomi baik lingkungan regional atau global. Kami akan jaga supaya selalu sehat, kuat dan fit,” terang Sri Mulyani.

Project Consultant Asian Development Bank (ADB) Institute Eric Sugandi berpendapat, kinerja APBN 2018 sudah bagus. Penurunan defisit menandakan pengelolaan keuangan negara yang semakin sehat.

Ke depan, realisasi APBN kuartal I ini harus dipertahankan. Pemerintah harus optimal mendongkrak penerimaan dan secara bersamaan menggunakan anggaran secara tepat. “Pertumbuhan penerimaan karena kenaikan harga komoditas, peningkatan aktivitas perekonomian dan kerja keras perpajakan, ini harus dijaga,” jelas Eric.

Lalu, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi, pemerintah perlu menjaga daya beli masyarakat. Anggaran bantuan sosial dan belanja subsidi harus dioptimalkan agar konsumsi masyarakat terjaga.

Sumber: Harian Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: