Harga Pangan di Pasar Masih Mahal

JAKARTA. Memasuki bulan April 2018 harga pangan terpantau masih tinggi. Berdasarkan survei pasar yang dirilis Kementerian Perdagangan (Kemdag) semisal, harga rata-rata beras medium nasional sebesar Rp 10.800 per kilogram (kg).

Harga ini masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kemdag yaitu sebesar Rp 9.450 di Jawa, Lampung dan Sumatera Selatan. Sementara harga beras premium relatif sama dengan HET di kisaran Rp 12.000 – 13.800 per kg.

Hasil pantauan KONTAN di sejumlah pasar tradisional di Jakarta, harga beras di Pasar Bendungan Hilir Jakarta Selatan, walau turun namun masih di atas HET. Misalkan beras cianjur dijual dengan harga sekitar Rp 11.000 per kg. Harga ini turun dari hari sebelumnya Rp 12.000 per kg. Sementara harga beras sentra ramos juga turun dari Rp 13.000 per kg menjadi Rp 12.000 per kg.

“Saat ini rata-rata harga beras memang turun sekitar Rp 1.000 per kg,” ujar Buyung salah seorang pedagang ke KONTAN, Senin (2/4).

Tidak hanya harga beras yang tinggi. Di Pasar Bendungan Hilir dan Pasar Senen, harga bawang putih impor meroket di kisaran Rp 60.000 – Rp 75.000 per kg.

Menurut salah seorang pedagang di Pasar Senen Jakarta Pusat bernama Maya, harga bawang putih impor memang tinggi, sementara harga bawang putih lokal dibanderol lebih murah Rp 35.000 per kg. “Dari sananya memang sudah mahal,” ujarnya.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, harga beras saat ini masih relatif tinggi meskipun sudah memasuki panen raya.

Namun begitu dia mengusulkan, untuk menjaga kestabilan harga beras, dia meminta pemerintah mendorong Bulog dan perusahaan penggilingan beras untuk menyerap gabah secara masif.

Bawang juga mahal

Selain itu pemerintah juga harus menjamin kelancaran distribusi pangan ke pasar. Bila distribusi terganggu, maka harga pangan akan naik drastis. Apalagi ada potensi kenaikan harga pangan menjelang Ramadan dan Lebaran.

Untuk itu pemerintah harus memperkuat koordinasi antara lembaga untuk memastikan ketersediaan pangan di pasar. “Pemerintah perlu memastikan ketersediaan stok yang cukup di pasar,” ujarnya.

Sedangkan untuk harga bawang putih, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bawang Putih Indonesia Pieko Nyoto Setiadi mengatakan, harga bawang putih impor di pasar yang rata-rata Rp 60.000 per kg sudah jauh di atas harga penjualan importir ke distributor sebesar Rp 18.500 – Rp 19.000 per kg.

Menurutnya, idealnya harga bawang putih impor di pasar di kisaran Rp 20.000 – Rp 21.000 per kg seperti di Pasar Kramatjati. Untuk itulah perlu ada pengawasan serius dalam memantau pergerakan harga bawang putih impor.

Harga beras dan bawang putih menjadi dua komoditas yang kerap memusingkan pemerintah menjelang bulan Ramadan yang jatuh pertengahan Mei 2018. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjanjikan pasokan pangan aman mulai April 2018 untuk menghindari gejolak harga.

Sumber: Harian Kontan

http://www.pemeriksaanpajak.com

pajak@pemeriksaanpajak.com



Kategori:Berita Ekonomi

Tag:, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: